Analisis Metafora Cosmos Dan Human Mantra Mappaenre’ Manu’ Pada Masyarakat Peternak Di Kabupaten Sidrap
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna metafora cosmos dan human pada mantra Mappaenre’ Manu’ pada masyarakat Peternak di Kabupaten Sidrap. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, metode ini dipilih untuk memperoleh data yang lebih dalam mengenai metafora cosmos dan human pada Mantra Mappaenre’ Manu’ pada masyarakat Peternak di Kabupaten Sidrap. Untuk memperoleh data penelitian dibutuhkan teknik pengumpulan data yaitu; observasi, wawancara, rekam dan catat. Data yang diperoleh dianalisis berdasarkan teori Haley mengenai metafora cosmos dan human. Penelitian dilakukan di Desa Tanete Kecamatan Maritengngae Kabupaten Sidrap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat metafora cosmos meliputi benda-benda kosmos. Konsep kosmos memiliki jarak yang jauh sebagai bagian dari cakrawala, meski demikian benda kosmik memiliki ruang dan tempat sehingga masih bisa dicermati oleh indra manusia yang hasilnya menunjukkan mantra menggunakan kata keteng, matanna essoe, nurung, wae. Metafora human menjelaskan kategori makhluk hidup yang mempunyai kemampuan berpikir atau bernalar menggunakan akal yaitu manusia dan ragam perilakunya yaitu Muhamma, Datu, Nabi Sulaemana. Makna metafora cosmos dan human pada mantra Mappaenre’ Manu’ pada masyarakat Peternak di Kabupaten Sidrap mantra yang mengandung permohonan pada Allah SWT agar diberi keselamatan dan kelancaran saat Pammanu’ memulai berternak hingga ayam yang diternak bertelur. Dengan mantra, kelancaran dan keselamatan menjadi harapan. Bagian terakhir fungsi mantra adalah doa yang intinya adalah pengharapan kepada Tuhan yang maha Kuasa agar mengabulkan proses sesuai dengan ajaran agama yang sesungguhnya, sehingga segala harapan dalam prosesi dapat berjalan lancar. Besar bentuk harapan yang dititipkan pada tuturan sakral melalui mantra mampu memberikan efek yang tidak didapatkan dari medis karena sifat mantra yang dimiliki adalah magis.
References
Chaer. 2009. Pengantar Semantik Bahasa Imdonesia. Jakarta; Rineka Cipta
Djajasudarma. 2009. Semantik 1. Bandung: PT. Rafika Aditama.
Farizzah. 2012. “Makna Dan Fungsi Mantra Pembangunan Rumah Tradisional Masyarakat Makassar Di Kabupaten Takalar. Skripsi Sarjana. Makassar: Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin.
Haeruddin. 2003. Bunga Rampai: Nilai Religi dalam Kisah Sehek Maradang. Makassar: Balai Bahasa Ujung Pandang.
Hasmiati. 1998. “Paremmak Pada Masyarakat Makassar: Suatu tinjauan semiotika”. Skripsi Sarjana. Makassar: Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin.
Kridalaksana, 2001.Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Leech. 2003. Semantik.Yogyakarta; Pustaka Pelajar
Mattulada. 1997. Kebudayaan, keemanusiaan, dan Lingkungan Hidup. Makassar.Hasanuddin University Press.
Mattulada. 1995. Latoa. Hasanuddin University Press, Makassar.
Moleong. 1995. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.
La Djamudi, N., & Yusuf, R. (2023). Problems Of Learning Local Content In The Bugis Language Learning Process In Sidrap District. La Ogi: English Language Journal, 9(1), 128-139.
Leech. 1976. Prinsip-prinsip Pragmatik. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).
Pateda. 2010. Semantik leksikal. Jakarta: Rineka Cipta.
Parera.2004. Teori Semantik. Jakarta; Erlangga
Ramlah. 1994. “Makna dan Fungsi Mantra Mappatettong Bola Bagi masyarakat Makassar Pinrang Suatu analisis Wacana”. Skripsi Sarjana. Makassar: Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin.
Saleh, Firman. 2019. Baca-Baca Sanro Ana’: Tradisi Dan Religi Pada Kelahiran Tradisional Masyarakat Bugis Di Sulawesi Selatan. Cordova Jurnal ISSN
Saleh, F., Rahman, F., & Hasyim, M. (2021). Metaphor in the Bugis Language Expression of the Sidenreng Dialectin South Sulawesi. International Journal of Arts and Social Science, 4(1), 312-318.
Saleh, F., & Elysmah, E. (2022, April). The Metaphor of the Cosmos in the Cenninrara of Bugis Community. In 9th Asbam International Conference (Archeology, History, & Culture In The Nature of Malay)(ASBAM 2021) (pp. 289-296). Atlantis Press
Tarigan, Henry Guntur. 2009. Pengajaran Semantik. Bandung: Angkasa.
Wahida. 1995. “Makna Simbol Mantra Pengasih Dalam Masyarakat Makassar: Suatu Tinjauan semiotika”. Skripsi Sarjana. Makassar: Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin.
Wahab, Abdul.1995.Teori Semantik. Surabaya; Erlangga.
Retained Rights/Terms and Conditions of Publication
As an author you (or your employer or institution) may do the following:
- Make copies (print or electronic) of the article for your own personal
- Every accepted manuscript should be accompanied by "Copyright Transfer Agreement" prior to the article publication