Dekonstruksi Tokoh Laki-Laki dalam Cerita Rakyat Ande-Ande Lumut
Abstract
Indonesia kaya akan cerita rakyat. Beragam cerita rakyat tersebar dalam berbagai versi, lengkap dengan keunikan dan ciri khas daerahnya masing-masing. Adanya berbagai versi menyebabkan cerita rakyat tidak hanya dapat dimaknai dari satu sudut pandang saja. Begitu banyak kemungkinan-kemungkinan yang dapat dipikirkan atau dipahami melalui satu cerita tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk dekonstruksi dalam cerita rakyat Ande-Ande Lumut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode kualitatif yang ditopang oleh teori dekonstruksi Derrida. Data dalam penelitian ini adalah cerita rakyat Ande-Ande Lumut. Teknik pengumpulan data dengan teknik baca dan catat. Kesahihan data dalam penelitian ini didasarkan pada kesahihan semantik dengan pembacaan secara cermat dan berulang-ulang (intrarater). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dekonstruksi pada cerita rakyat berjudul Ande-Ande Lumut ini benar adanya. Kisah Ande-Ande Lumut yang selama ini sudah melegenda di masyarakat tergeser dengan pandangan masyarakat dimana cerita itu berasal. Tokoh Ande-Ande Lumut yang direpresentasikan sebagai sosok yang berkarakter positif bergeser menjadi karakter negatif. Hal itu dapat memberikan pemahaman bagi pembaca bahwa sebuah cerita merupakan cerminan dari kehidupan nyata yang tidak hanya menyuguhkan kebaikan saja.
References
Barone, D. (2011). Children’s Literature in the Classroom Engaging Lifelong Reader’s. New York: The Guildford Press.
Danandjaja, J. (2007). Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, dan Lain-Lain. Jakarta: Pustaka Umum Grafiti.
Huck, C. (1987). Children Literature in the Elementary School. Chichago: Rand Mc Nally College Publishing Company.
McQuillan, M. (2012). Deconstruction without Derrida. In Continuum International Publishing Group A Bloomsbury company. New York: Continuum International Publishing Group A Bloomsbury company.
Megasari, F. D. (2019). Dekonstruksi Dongeng Cinderella dalam Cerpen “Perempuan Buta Tanpa Ibu Jari” Karya Intan Paramaditha. Pena Indonesia, 5(1).
Norris, C. (2003). Membongkar Teori Dekonstruksi Jacques Derrida (Terjemahan Inyiak Ridwan Muzir). Yogyakarta: Arruz Media.
Nurgiyantoro, B. (2013). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Sarup, M. (2008). Panduan Pengantar untuk Memahami Postrukturalisme & Posmodernisme (terjemahan Medhy Aginta Hidayat). Yogyakarta: Jalasutra.
Sungkowati, Y. (2021). Pandangan Masyarakat Kediri Terhadap Tokoh Dewi Sekartaji (The View of Kediri Society toward Character of Dewi Sekartaji). Sirok Bastra, 9(2), 135–150. https://doi.org/10.37671/sb.v9i2.287
Syahrul, N. (2016). Dekonstruksi Cerita untuk Membentuk Karakter Anak Menyelisik Sisi Lain Makna Cerita “ Si Malin Kundang .” Nasional Sastra Anak Membangun Karakter Anak Melalui Sastra Anak, 210–223.
Teeuw, A. (1992). Pengantar Ilmu sastra. Jakarta: PT. Gramedia.
Wiradharma, G., Fatonah, K., & Mahmudah, D. (2020). Dekonstruksi Cerita Rakyat Indonesia Dalam Iklan Televisi. Jurnal Studi Komunikasi Dan Media, 24(2), 137. https://doi.org/10.31445/jskm.2020.3296
Zulfadhli, Z. (2012). Dekonstruksi dalam Cerpen Malin Kundang, Ibunya Durhaka Karya A.A. Navis. Komposisi: Jurnal Pendidikan Bahasa, Sastra, Dan Seni, 10(2). https://doi.org/10.24036/komposisi.v10i2.62
Retained Rights/Terms and Conditions of Publication
As an author you (or your employer or institution) may do the following:
- Make copies (print or electronic) of the article for your own personal
- Every accepted manuscript should be accompanied by "Copyright Transfer Agreement" prior to the article publication