https://jurnal.umsrappang.ac.id/index.php/jasathp/issue/feed JASATHP: Jurnal Sains dan Teknologi Hasil Pertanian 2025-11-25T11:35:04+00:00 Salfiana Salfiana.husain@umsrappang.ac.id Open Journal Systems <p>JASATHP: Jurnal Sains dan Teknologi Hasil Pertanian merupakan jurnal ilmiah yang disusun pada Program Studi Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang. Jurnal ini memuat hasil penelitian primer atau sekunder, tinjauan, pemikiran atau ulasan dan komunikasi pendek yang dikemas secara sistematis dan kritis dibidang Teknologi Hasil Pertanian.</p> https://jurnal.umsrappang.ac.id/index.php/jasathp/article/view/2273 Aktifitas Antioksidan dan Sensori Herbal Kunyit Asam Lemon Cui 2025-11-25T11:35:04+00:00 Asriani Laboko asrianilaboko88@gmail.com Asniwati Zainuddin Asniwatizainuddin@gmail.com Agung Prasetyo Karim agung@gmail.com Noviyani Lamiun Noviyani@gmail.com Satriawati Pade Satriawati4@gmail.com Andi Nur Fitriani AndiNur@gmail.com <p>This research aims to determine the antioxidant activity and consumer preference levels for an herbal drink made from turmeric, tamarind, and lemon (Cui) through sensory evaluation. Additionally, the study seeks to assess the quality of the instant turmeric, tamarind, and lemon drink as a functional beverage. The study was conducted using an experimental method with a Completely Randomized Design (CRD), consisting of one factor and three replications. The parameters observed included antioxidant activity, sugar content, and sensory attributes such as taste, aroma, and color. The results indicated that the highest antioxidant activity categorized as very strong was found in treatments H1 and H2, both with a value of 0.24 ppm. The sugar content that aligns with industry standards is approximately 7%; the closest value was observed in treatment H1, with a sugar content of 11.82%. Based on sensory evaluations conducted by 30 panelists, treatment H1 received the highest preference score in terms of taste.</p> 2025-11-17T08:02:07+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.umsrappang.ac.id/index.php/jasathp/article/view/1737 Pengaruh Suhu dan Waktu Pengeringan Pembuatan Tepung Kulit Pisang Kepok 2025-11-25T11:35:04+00:00 Minarsi Amir minarsiminarsi@gmail.com Rukmelia Rukmelia minarsiamir@gmail.com Andi Nurwidah minarsiamir@gmail.com <p>Indonesia memiliki potensi untuk menjadi negara penghasil bahan pangan Salah satu sumber makanan yang sangat potensial untuk dikembangkan dan dimanfaatkan adalah pisang. Kulit pisang dapat dimanfaatkan untuk dijadikan sebagai tepung. Untuk itu, perlu adanya inovasi untuk mengolah kulit pisang kepok menjadi tepung dan menjadikannya subtitusi dalam pembuatan cupcake. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh suhu dan waktu pengeringan terhadap karasteristik kimia dan organoleptik tepung kulit pisang kepok dan mengetahui perlakuan terbaik tepung kulit pisang kepok. Penelitian ini dilakukan dengan 4 perlakuan 3 pengulangan. Perlakuan yang pertama yaitu lama pengeringan L1 (5 jam) dan L2 (6 jam), kedua adalah suhu pengeringan S1 (60<sup>0</sup>C) dan S2 (70<sup>0</sup>C). Parameter yang diamati meliputi kadar rendemen, kadar air, dan kadar abu, Zat Besi. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dua faktorial, apabila ada beda nyata dipakai uji lanjut Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung kulit pisang memiliki pengaruh yang sangat nyata terhadap pada parameter kadar rendemen dengan hasil tertinggi terdapat pada perlakuan L1S1 yaitu 80.70%, pada parameter kadar air berpengaruh sangat nyata dengan hasil tertinggi terdapat pada perlakuan L1S1 yaitu 12.80%, pada parameter kadar abu berpengaruh sangat nyata dengan hasil tertinggi terdapat pada perlakuan L12S1 yaitu 11.85%, dan berpengaruh sangat nyata pada parameter zat besi dengan hasil tertinggi terdapat pada perlakuan L1S2 yaitu 780.84 ppm.</p> 2025-11-17T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.umsrappang.ac.id/index.php/jasathp/article/view/1903 Pengaruh Perkecambahan terhadap Sifat Fungsional Jewawut: Tinjauan Komprehensif 2025-11-25T11:35:04+00:00 Indrastuti Indrastuti Indrastuti@unsulbar.ac.id Nurul Wakiah NurulWakiah@unsulbar.ac.id Syahmidarni Al Islamiyah SyahmidarniAlIslamiyah@unsulbar.ac.id <p style="font-weight: 400;"><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p style="font-weight: 400;"><em>Pearl millet, a resilient and nutritious cereal crop, plays a crucial role in ensuring food security in arid and semi-arid regions worldwide. Despite its importance, there is limited research on the physicochemical changes and functional properties of pearl millet during germination. This study aims to systematically review and synthesize existing literature to bridge this knowledge gap and provide insights into the potential of germinated pearl millet in functional food development. We hypothesize that germination significantly enhances the functional properties of pearl millet by altering its physicochemical characteristics. Previous studies have documented various biochemical and structural transformations in pearl millet during germination, including changes in enzyme activity, nutrient composition, and bioactive compounds. However, a comprehensive analysis of how these changes specifically influence the functional properties of pearl millet is lacking. By investigating these transformations, we can optimize the use of pearl millet in developing functional foods that cater to health-conscious consumers and address specific dietary needs or health concerns. This research will contribute to a better understanding of the nutritional and functional potential of germinated pearl millet, ultimately leading to innovative food products and improved food security in regions where pearl millet is a staple crop.</em></p> 2025-11-20T13:11:54+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.umsrappang.ac.id/index.php/jasathp/article/view/2325 Pemanfaatan Labu Siam dengan Kombinasi Buah Nanas dalam Pembuatan Selai 2025-11-25T11:35:04+00:00 Viktorius Viktorius indomiebakar234@gmail.com Wahyu Mushollaeni wahyu.mushollaeni@unitri.ac.id Pramono Sasongko wahyu.mushollaeni@unitri.ac.id <p><span dir="auto" style="vertical-align: inherit;"><span dir="auto" style="vertical-align: inherit;">Pemanfaatan labu siam selama ini hanya sebatas dijadikan sayur, untuk mengolah labu siam untuk dijadikan selai perlu ditambahkan kombinasi buah yaitu nanas. Nanas dipilih karena memiliki rasa, aroma, dan warna khas yang disukai konsumen sehingga dapat memperbaiki kualitas sensoris selai. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan formulasi dengan kinerja terbaik dalam pembuatan selai berbahan dasar labu siam dengan tambahan buah nanas. Rancangan yang diterapkan dalam penelitian ini adalah RAK ​​faktorial dengan dua faktor, yaitu perbandingan labu siam terhadap nanas serta konsentrasi pektin. Perlakuan terbaik diperoleh pada kombinasi 50% labu siam dan 50% nanas dengan penambahan pektin 1%, menghasilkan kadar udara 66,86%, kadar serat 13,26%, serta nilai rata-rata uji kesukaan panelis adalah rasa 2,63%, tekstur 2,68%, aroma 2,70% dan warna 2,60%. Analisis finansial menunjukkan nilai R/C sebesar 1,49 (&gt;1), HPP Rp13.000, serta laba Rp141.187.650 per tahun, sehingga usaha selai labu siam–nanas dinyatakan layak untuk usahakan.</span></span></p> 2025-11-23T11:09:55+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.umsrappang.ac.id/index.php/jasathp/article/view/2434 Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Semangka (Citrullus lanatus) terhadap Karakteristik Fisik, Kimia dan Organoleptik Mi 2025-11-25T11:35:04+00:00 Tri Ramadhan triramadhanulma@gmail.com Astrina Nur Inayah astrinanurinayah16@gmail.com Salfiana Salfiana salfiana.husain@gmail.com <p>Indonesia menduduki posisi kedua terbesar di dunia dalam konsumsi mi instan, dengan total sekitar 12,62 juta porsi atau sekitar 12,6% dari konsumsi global. Mi telah menjadi makanan populer di berbagai kalangan masyarakat Indonesia, mulai dari anak-anak hingga lansia, karena sifatnya yang praktis, mudah diolah dengan berbagai resep, serta cepat disajikan. Sementara itu, kulit semangka sebagai hasil samping buah semangka diketahui mengandung berbagai nutrisi dan senyawa bioaktif yang bermanfaat bagi kesehatan, namun pemanfaatannya masih sangat terbatas. Untuk mengurangi limbah dan meningkatkan nilai guna kulit semangka, bahan ini dapat dimanfaatkan sebagai pewarna alami dalam pembuatan mi. Penelitian ini bertujuan yaitu mengetahui pengaruh penambahan kulit semangka terhadap mutu mi yang dihasilkan berdasarkan uji kimia (kadar protein, kadar air, kadar rendemen) dan uji organoleptik. Penelitian dilakukan dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan, sehingga diperoleh total 12 sampel. Data dianalisis menggunakan metode ANOVA untuk menguji perbedaan antar perlakuan, dan apabila terdapat perbedaan yang signifikan, kemudian melakukan uji DMRT pada taraf signifikan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan kulit semangka tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kadar protein, dengan nilai tertinggi pada perlakuan C (7,05%), kadar air tertinggi pada perlakuan B (4,56%), dan kadar rendemen tertinggi pada perlakuan D (48,39%). Berdasarkan hasil uji organoleptik, perlakuan terbaik diperoleh pada penambahan kulit semangka sebanyak 9% (perlakuan D).</p> 2025-11-25T08:41:49+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.umsrappang.ac.id/index.php/jasathp/article/view/2445 Potensi Antioksidan Ekstrak Buah Jambu Biji Ditinjau dari Nilai IC₅₀ dengan Pendekatan Metode DPPH 2025-11-25T11:35:04+00:00 Andi Ayu Nurnawati ayunurnawati@gmail.com Dian Magfirah Hala ayunurnawati@gmail.com Sitti Inderiati ayunurnawati@gmail.com <p>Jambu biji merupakan tanaman tropis dengan kandungan senyawa bioaktif dan berperan sebagai antioksidan alami. Senyawa ini berpotensi digunakan dalam pengelolaan pascapanen dan kultur jaringan tanaman karena kemampuannya menekan stres oksidatif dan menjaga stabilitas pigmen. Penelitian ini bertujuan menentukan nilai IC₅₀ ekstrak buah jambu biji hasil maserasi menggunakan metode 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH) serta mengevaluasi potensinya dalam mendukung pemanfaatan sumber daya alami berkelanjutan di bidang pertanian. Proses ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96% untuk menjaga kestabilan senyawa fenolik, sedangkan pengujian aktivitas antioksidan dilakukan melalui pengukuran peredaman radikal DPPH.&nbsp; Nilai IC₅₀ sebesar 22,49 ppm menandakan bahwa ekstrak buah jambu biji memiliki kemampuan antioksidan yang sangat kuat. Hasil ini menunjukkan bahwa ekstrak jambu biji berpotensi diaplikasikan sebagai bahan alami untuk memperpanjang umur simpan produk hortikultura dan sebagai agen penekan pencoklatan dalam kultur jaringan tanaman. Dengan demikian, pemanfaatan ekstrak jambu biji dapat menjadi alternatif berkelanjutan dalam inovasi pertanian ramah lingkungan.</p> 2025-11-24T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement##