JASATHP: Jurnal Sains dan Teknologi Hasil Pertanian
https://jurnal.umsrappang.ac.id/jasathp
<p>JASATHP: Jurnal Sains dan Teknologi Hasil Pertanian merupakan jurnal ilmiah yang disusun pada Program Studi Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang. Jurnal ini memuat hasil peneltian primer atau sekunder, tinjauan, pemikiran atau ulasan dan komunikasi pendek yang dikemas secara sistematis dan kritis dibidang Teknologi Hasil Pertanian.</p>Program Studi Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Sains dan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappangen-USJASATHP: Jurnal Sains dan Teknologi Hasil Pertanian2798-0952Karakteristik Sensori Tepung Jewawut dengan Perendaman Anti-browning Agent
https://jurnal.umsrappang.ac.id/jasathp/article/view/1455
<p>The purpose of this study was to determine the sensory properties of jewawut flour by soaking citric acid as an anti-browning agent. The study was an experimental study using a two-factorial Complete Randomized Design three repeats. The variables of the study were concentration (A) consisting of 1.5% (A1), 2% (A2), 2.5% (A3) and soaking duration (B), and soaking duration (B) consisting of 30 minutes (B1), 45 minutes (B2), and 60 minutes (B3). Data collection through observation and measurement of sensory parameters including color, aroma, and texture using the hedonic method. The results showed that the sensory properties of jewawut flour with citric acid soaking both color, texture, and aroma were favored by the panelists, which were on a scale of 4 (likes). The color of the white jewawut flour is slightly yellowish, the texture is very soft (mesh size 60), and the distinctive aroma that remains smelled. The addition of citric acid as an inhibitor of the browning reaction has an effect by producing a brighter flour color as the concentration increases (1.5-2.5%), the texture also gets softer. However, in terms of aroma, the addition of citric acid with a high concentration will affect the aroma of flour to sour.</p>Syahmidarni Al IslamiyahAndi Marlisa Bossa SamangNurhafnita NurhafnitaMargaretha Hanna Tiffany
##submission.copyrightStatement##
2024-05-172024-05-171810.55678/jasathp.v4i1.1455Mutu Tepung Beras berdasarkan Lama Perendaman
https://jurnal.umsrappang.ac.id/jasathp/article/view/1355
<p>Beras merupakan salah satu serealia yang menjadi salah satu sumber karbohidrat pokok bagi sebagian masyarakat di dunia termasuk di Indonesia. Selain digunakan sebagai makanan pokok berupa nasi, beras juga dapat dijadikan produk tepung beras. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui mutu tepung beras berdasarkan lama perendaman ditinjau dari sifat organoleptik, analisis kadar air dan analisis kadar abu. Penelitian ini dilakukan dengan 3 perlakuan 3 pengulangan. Perlakuan yang dimaksud adalah dengan lama perendaman beras yang berbeda. Pada perlakuan A (beras direndam selama 24 jam), B (beras direndam selama 48 jam), dan C (beras direndam selama 72 jam). Parameter yang diamati meliputi kadar air, dan kadar abu dan uji organoleptik. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL), apabila ada beda nyata dipakai uji lanjut Duncan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lama perendaman berpengaruh nyata terhadap uji organoleptik, kadar air, dan kadar abu. Uji organoleptik tertinggi terdapat pada perlakuan B dengan uji hedonik tekstur sebesar 3,960, uji hedonik aroma sebesar 3,427, dan uji hedonic warna sebesar 4,04. Kadar air tertinggi terdapat pada perlakuan A sebesar 11,80%, kadar abu tertinggi pada perlakuan A sebesar 0,28%.Beras merupakan salah satu serealia yang menjadi salah satu sumber karbohidrat pokok bagi sebagian masyarakat di dunia termasuk di Indonesia. Selain digunakan sebagai makanan pokok berupa nasi, beras juga dapat dijadikan produk tepung beras. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui mutu tepung beras berdasarkan lama perendaman ditinjau dari sifat organoleptik, analisis kadar air dan analisis kadar abu. Penelitian ini dilakukan dengan 3 perlakuan 3 pengulangan. Perlakuan yang dimaksud adalah dengan lama perendaman beras yang berbeda. Pada perlakuan A (beras direndam selama 24 jam), B (beras direndam selama 48 jam), dan C (beras direndam selama 72 jam). Parameter yang diamati meliputi kadar air, dan kadar abu dan uji organoleptik. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL), apabila ada beda nyata dipakai uji lanjut Duncan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lama perendaman berpengaruh nyata terhadap uji organoleptik, kadar air, dan kadar abu. Uji organoleptik tertinggi terdapat pada perlakuan B dengan uji hedonik tekstur sebesar 3,960, uji hedonik aroma sebesar 3,427, dan uji hedonic warna sebesar 4,04. Kadar air tertinggi terdapat pada perlakuan A sebesar 11,80%, kadar abu tertinggi pada perlakuan A sebesar 0,28%.</p>Rismawati RismawatiAndi Nurwidah
##submission.copyrightStatement##
2024-05-172024-05-1791810.55678/jasathp.v4i1.1355Pembuatan Sari Buah Lemon dengan Metode Pasteurisasi
https://jurnal.umsrappang.ac.id/jasathp/article/view/1467
<p>Buah lemon memiliki bentuk bulat lonjong dan berukuran lebih besar dari jeruk nipis. Lemon merupakan sumber asam L-askorbat dan antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan manusia. Lemon dapat dikomsumsi dalam bentuk bahan segar dan dapat dijadikan sari buah yang dapat langsung digunakan untuk komsumsi. Pengolahan menjadi sari buah dapat dilakukan dengan metode pasteurisai. Metode ini sering digunakan pada produk minuman agar aman untuk digunakan manusia. Poin lain dari pasteurisasi adalah untuk memperluas jangka waktu kegunaan realistis minuman yang disebabkan oleh mikroorganisme berbahaya atau limbah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat sari buah lemon metode pasteurisasi Home made dengan sari buah yang telah di produksi industri. Pengolahan sari buah di lakukan dengan cara pasteurisasi dengan suhu dibawah 100ᵒC, selama 15 menit. Hasil yang diperoleh dari uji hedonik menunjukkan bahwa rata-rata penilaian panelis berada pada nilai 3-3,6 dari skala skor 5. Hal ini tidak berbeda jauh dengan sari buah produksi industri dengan nilai 3,8-4,3 dengan skala skor 5. Dengan demikian hasil tersebut menunjukkan bahwa pembuatan sari buah lemon metode pasteurisasi home made dapat diterima berdasarkan uji hedonik yang telah dilakukan.</p>Arinil HaqRosdiani Azis
##submission.copyrightStatement##
2024-05-202024-05-20192610.55678/jasathp.v4i1.1467Pengolahan Limbah Ampas Kacang Hijau menjadi Puding
https://jurnal.umsrappang.ac.id/jasathp/article/view/1477
<p>Kacang hijau adalah salah satu jenis kacang-kacangan yang sering digunakan dalam berbagai hidangan di Indonesia. Kacang hijau memiliki rasa yang manis dan tekstur yang lembut, sehingga sering digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan makanan penutup seperti bubur kacang hijau atau kolak. Selain itu, kacang hijau juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut mengenai pengertian kacang hijau, cara mengolahnya, serta manfaat yang dapat diperoleh dari mengonsumsi kacang hijau. Mengonsumsi kacang hijau secara teratur dapat memberikan banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Salah satu manfaatnya adalah membantu menjaga kesehatan pencernaan. Kacang hijau mengandung serat yang tinggi, sehingga dapat membantu melancarkan proses pencernaan dan mencegah sembelit. Selain itu, kacang hijau juga mengandung antioksidan yang dapat melawan radikal bebas dalam tubuh, sehingga dapat membantu mencegah penyakit kronis, seperti kanker dan penyakit jantung. Puding adalah makanan selingan setelah makanan utama yang sudah umum dikenal dan dikonsumsi masyarakat. Puding dibuat dari tepung puding instan yang terdiri dari bahan-bahan kering seperti susu bubuk, coklat bubuk, dan bahan pengental (pembentuk gel) yang dicampur homogen. Produksi tepung puding instan, pemilihan bahan pengental atau hidrokoloid sangat mempertimbangkan sifat-sifat koloidnya, karena sifat koloid mempengaruhi sifat tekstur, rasa, serta bentuk puding yang dihasilkan. Ampas kacang hijau yang merupakan hasil samping pengolahan minuman sari kacang hijau dapat dimanfaatkan menjadi makanan selingan bagi pasien diet khusus berupa roti kacang hijau goreng, roll cake kukus kacang hijau dan lapis kukus kacang hijau.</p>Angga Prasetya MaulanaAnri Anri
##submission.copyrightStatement##
2024-05-232024-05-23273410.55678/jasathp.v4i1.1477Uji Organoleptik Mutu Produk Kerupuk Terhadap Pengaruh Penambahan Tepung Ampas Tahu
https://jurnal.umsrappang.ac.id/jasathp/article/view/1478
<p>Kerupuk adalah jenis makanan ringan yang terbuat dari bahan utama yaitu tepung tapioka yang memiliki granula pati yang sangat tinggi dan didapatkan dari tanaman ubi singkong melalui proses olahanya di perpadukan dengan tepung ampas tahu proses pembuatanya tidak memerlukan pengembangan volume seperti roti atau kue basah, tetapi harus renyah, tidak keras. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung ampas tahu dalam peningkatan mutu pada produk kerupuk terhadap kadar air, kadar protein, dan kadar abu dan serta mengetahui tingkat kesukaan panelis terhadap kerupuk yang ditambahkan tepung ampas tahu. penelitian ini meliputi 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan yang dimaksud yaitu penambahan tepung ampas tahu sebanyak 25 g, 50 g, 75 g, dan 100 g. parameter yang diamati adalah kadar air, kadar protein, dan kadar abu, dan uji organoleptik terhadap warna, rasa, aroma, dan tekstur dari kerupuk ampas tahu. penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), apabila ada beda nyata maka dipakailah uji lanjut BNJ pada taraf 1 %. Hasil uji yang didapatkan dari penelitian ini menunjukan bahwa pengaruh penambahan tepung ampas tahu dalam produk kerupuk sangat berpengaruh nyata terhadap kadar air, kadar protein, dan kadar abu. Uji kesukaan panelis terhadap warna, rasa, aroma, dan tekstur yang paling disukai oleh panelis pada perlakuan T1 dengan penambahan tepung ampas tahu sebanyak 25 g.</p>Muh ArsyadAstrina Nur InayahAlhayu Lasande
##submission.copyrightStatement##
2024-05-252024-05-25354610.55678/jasathp.v4i1.1478