https://jurnal.umsrappang.ac.id/jikan/issue/feedJurnal Sains dan Teknologi Perikanan2024-10-25T00:00:00+00:00Hasriantijikan@umsrappang.ac.idOpen Journal Systems<p>Jurnal Sains dan Teknologi Perikanan merupakan jurnal ilmiah yang bertujuan sebagai sarana dalam menyebarluaskan hasil karya tulis ilmiah dalam bidang perikanan dan kelautan. Jurnal ini diterbitkan oleh Program Studi Imu Perikanan, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang. Jurnal ini diterbitkan dua kali dalam setahun, yaitu pada bulan April dan Oktober. Tulisan-tulisan yang dimuat pada jurnal ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi dalam menunjang perkembangan penelitian mengenai perikanan dan kelautan dan menjadi masukan bagi para pelaku usaha perikanan dan kelautan serta pihak-pihak terkait.</p>https://jurnal.umsrappang.ac.id/jikan/article/view/1680Karakterisasi Mutu Pascapanen Rumput Laut (Kappaphycus alvarezii) Desa Torokeku Kabupaten Konawe Selatan Sulawesi Tenggara2024-10-09T13:30:58+00:00iin nurdiyanty nudiniin.nurdiyanty@umkendari.ac.idDustan Dustandustan.abuayyub@gmail.comary tamtamaarytamtama@umkendari.ac.id<p>Rumput laut kering merupakan bentuk penanganan pascapanen dan menjadi produk utama yang dihasilkan dari budidaya rumput laut hampir di semua wilayah di Indoneisia. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh karasteristik mutu rumput laut kering (<em>Kappaphycus alvarezii</em>) yang dibudidayakan di Desa Torokeku, Kabupaten Konawe Selatan. Penelitian ini menggunakan metode <em>purposive sampling</em> dengan mengamati 5 sampel rumput laut kering yang bersumber dari 5 petani rumput laut berbeda. Sampel kemudian diuji mutunya berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) 2690:2015 mengenai rumput laut kering. Hasil penelitian selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Hasil Uji Sensori kenampakan rumput laut kering diperoleh nilai rata-rata sebesar 7,3 (sedikit kurang bersih, warna kurang cerah, spesifik jenis). Uji Sensori tekstur diperoleh nilai rata-rata 7,5 (tekstur kering kurang merata, liat tidak mudah dipatahkan). Nilai kenampakan dan tekstur telah memenuhi standar SNI yaitu minimal 7. Hasil pengujian impuritis kasar menunjukkan rata-rata nilai sebesar 15.03% dimana SNI mempersyaratkan maksimal 3%, yang menunjukkan belum memenuhi SNI. Uji kimia terdiri dari uji kadar air dan uji CAW (<em>Clean Andhydrous Weed </em>). Hasil pengujian kadar air menunjukkan rata-rata 35,12% dimana SNI mempersyaratkan maksimal 30%, hal ini menunjukkan belum memenuhi standar SNI. Hasil pengujian CAW menunjukkan nilai rata-rata 33,16% dimana SNI mempersyaratkan minimal 50%, yang berarti belum memenuhi standar SNI. Kesimpulan dari penelitian ini adalah rumput laut kering yang dikelola dan dibudidayakan di Desa Torokeku belum memenuhi standar SNI 2690:2015, namun peluang untuk perbaikan agar bisa memenuhi standar SNI dapat dilakukan dengan perbaikan pada penanganan pascapanen yang tepat.</p>2024-10-09T13:28:40+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.umsrappang.ac.id/jikan/article/view/1454Studi Perubahan Luas Pantai di Wilayah Pesisir Centre Point of Indonesia, Kota Makassar2024-10-19T04:30:31+00:00Fatma Fatmafatma.rezka@gmail.comFachrie Rezka Ayyubfachrie.ayyub@gmail.comQaima Daimatunna’maqaimaima@gmail.com<p>Pembangunan Kawasan <em>Centre Point of Indonesia</em> (CPI) berlokasi Kelurahan Maccini Sombala, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar berada pada lahan yang akan direklamasi seluas 157,23 Ha. Lokasi kegiatan pembangunan Kawasan CPI berada di sebelah barat Pantai Losari dan Jalan Metro Tanjung Bunga, Kota Makassar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan luas pantai di sekeliling CPI dalam kurun waktu 13 tahun yaitu sejak tahun 2011 hingga tahun 2024. Metode penelitian digunakan dengan memanfaatkan teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) dan penginderaan jauh, dengan mengambil data foto udara <em>Google Earth</em>. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa luas pantai CPI mengalami perubahan dengan nilai rata-rata akresi pertahun yaitu 10,71 ha dan nilai rata-rata abrasi pertahun 1,44 ha. Nilai ini menunjukan bahwa reklamasi pantai berimplikasi kepada akresi terjadi lebih besar dari abrasi dengan selisih persentase peningkatan 643,9%. Untuk nilai pengurangan atau penambahan perubahan luasan tahunan sebesar 8,62 ha untuk pengurangan maksimum dan 6,92 ha untuk penambahan maksimum.</p>2024-10-19T04:30:31+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.umsrappang.ac.id/jikan/article/view/1483Potensi Pemanfaatan Energi Matahari dalam Teknologi Akuakultur2024-10-19T04:36:28+00:00Dimas Halim Perdanadimashalimperdanaaa@gmail.com<p>Indonesia adalah negara maritim beriklim tropis yang memiliki sumber daya kelautan yang sangat melimpah dan intensitas cahaya matahari yang merata. Kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap hasil sumber daya kelautan terus meningkat seiring berjalannya waktu. Dalam menanggapi permasalahan tersebut maka diperlukan inovasi teknologi ramah lingkungan dalam memenuhi kebutuhan pangan dari sumber daya kelautan. Akuakultur merupakan salah satu upaya dalam budidaya organisme air dalam memenuhi kebutuhan pangan manusia. Salah satu potensi yang dapat digunakan dalam pengembangan teknologi yaitu pemanfaatan cahaya matahari sebagai sumber energi teknologi akuakultur. Penggunaan energi matahari dapat meningkatkan efisiensi, kelestarian, dan hasil budidaya perairan. Artikel ini menggunakan metode penelitian review jurnal dimana dalam pengerjaannya melakukan literasi pada beberapa artikel dan disajikan ke dalam tabel serta dijelaskan secara deskriptif. Hasil yang didapat setelah melakukan review artikel yaitu terdapat beberapa pemanfaatan energi matahari sebagai sumber energi teknologi pada bidang akuakultur diantaranya aerasi tenaga surya, pemanas air tenaga surya, penerangan tenaga surya, sistem desalinasi tenaga surya, penggerak pompa tenaga surya, dan kincir air tenaga surya. Keunggulan dari pemanfaatan energi matahari sebagai sumber energi teknologi akuakultur dapat mengurangi biaya operasional, ramah lingkungan serta dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama. Pemanfaatan energi matahari ini sangat bergantung pada intensitas cahaya matahari, sehingga pada kondisi tertentu pemanfaatan energi matahari kurang maksimal.</p>2024-10-19T04:36:28+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.umsrappang.ac.id/jikan/article/view/1591Tingkat Keramahan Lingkungan Alat Tangkap Pukat Cincin Kecil (Mini Purse Seine) Di Selat Lombok2024-10-19T05:42:00+00:00Isro Tantowitantowikapas@gmail.comLalu Achmad Tan Tilar Wangsajati Sukmaritantilar@gmail.comLalu Samsul Rizalsamsullombok928@gmail.com<p>Alat tangkap pukat cincin kecil merupakan salah satu jenis alat tangkap yang banyak digunakan oleh nelayan di pesisir Kota Mataram. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komposisi hasil tangkapan, tingkat keramahan lingkungan, dan kelayakan ekonomi alat tangkap <em>Mini</em> <em>Purse</em> <em>Seine</em> di perairan Ampenan, Nusa Tenggara Barat. Pengambilan data dilakukan melalui observasi langsung dan wawancara dengan 10 nelayan selama 3 trip penangkapan. Hasil penelitian menunjukkan komposisi hasil tangkapan didominasi oleh ikan Tongkol (64%) dari total tangkapan 429 kg. Berdasarkan 9 kriteria FAO, <em>Mini</em> <em>Purse</em> <em>Seine </em>tergolong alat tangkap sangat ramah lingkungan dengan skor rata-rata 28 dari 36. Analisis kelayakan ekonomi menggunakan R/C Ratio menunjukkan nilai >1 untuk semua trip (3,35-8,12), mengindikasikan usaha menguntungkan dan layak dilanjutkan. Kesimpulannya, Mini Purse Seine di perairan Ampenan merupakan alat tangkap yang ramah lingkungan dan layak secara ekonomi, namun perlu peningkatan selektivitas untuk meminimalkan tangkapan sampingan.</p>2024-10-19T05:42:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.umsrappang.ac.id/jikan/article/view/1596PENGARUH KEPADATAN TEBAR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP POST LARVA UDANG VANNAMEI (Litopenaeus vannamei) PADA BUDIDAYA SISTEM INTENSIF2024-10-19T05:50:03+00:00William Soegiyantowww.williamsoegijanto@gmail.com<p>Indonesia, sebagai negara kepulauan dengan luas wilayah laut yang sangat besar, memiliki potensi besar dalam sektor kelautan dan perikanan. Namun, pemanfaatan sumber daya laut, khususnya dalam budidaya udang vannamei <em>(Litopenaeus vannamei</em>), masih belum optimal. Permintaan global yang terus meningkat mendorong produksi udang vannamei, yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepadatan tebar terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup post larva udang vannamei dalam sistem budidaya intensif. Hasil penelitian ini diketahui perlakuan A dengan kepadatan tebar 150 ekor/m2 mendapatkan nilai pertumbuhan udang vannamei terbaik yaitu 15,130 gram/ekor, Perlakuan B (200 ekor/m2) yaitu 12,31 gram/ekor dan (250 ekor/m2) yaitu 10,120 gram/ekor mendapatkan hasil yang kurang baik. Hasil kelangsungan hidup terbaik didapatkan pada perlakuan A (150 ekor/m2) dengan nilai 91,67%, Diikuti hasil perlakuan B (200 ekor/m2) yaitu 91,67%, dan nilai terendah pada perlakuan C (250 ekor/m2) yaitu 68,80%. serta penelitian diharapkan memberikan informasi berharga bagi para pembudidaya dalam menentukan jumlah padat tebar yang efektif untuk mencapai pertumbuhan dan kelangsungan hidup yang optimal.</p>2024-10-19T05:50:03+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.umsrappang.ac.id/jikan/article/view/1623Pola Pertumbuhan dan Faktor Kondisi Ikan Nila (Oreochromis niloticus) pada Pakan yang Berbeda2024-10-19T06:02:40+00:00Wanda Gaitiangaitianwanda@gmail.comHenny Fitrinawatihenny.fitrinawati@polikant.ac.idEndang Sri Utamisriutammie@gmail.com<p>Ikan nila (<em>Oreochromis niloticus</em>) merupakan salah satu komoditas perikanan air tawar yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan berperan penting dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani masyarakat. Kemampuan adaptasi yang baik menjadikan ikan nila sebagai pilihan utama bagi banyak petani ikan. Keberhasilan suatu kegiatan budi daya sangat dipengaruhi oleh jenis dan kualitas pakan yang berperan pada performa ikan nila. Hubungan antara pakan dan pola pertumbuhan adalah aspek penting dalam budidaya ikan nila, karena kandungan nutrisi yang seimbang akan lebih efisien diubah menjadi massa tubuh. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pola pertumbuhan dan faktor kondisi ikan nila yang diberikan jenis pakan yang berbeda, yaitu pakan untuk ikan air tawar (MS Preo 320) dan pakan untuk ikan air laut (Otohime S2). Ikan nila yang terbagi pada dua akuarium masing-masing terdiri 30 ekor diberikan pakan sebanyak sekali dalam sehari selama 30 hari dengan porsi sebanyak 5% dari bobot tubuhnya. Pola pertumbuhan yang diperoleh pada ikan nila yang diberikan pakan ikan air tawar dan pakan ikan air laut masing-masing memiliki hubungan panjang berat W = 0,26L<sup>1,36</sup> dan W = 0,07L<sup>2,13</sup>, serta rata-rata faktor kondisi (K) 1,032 dan 1,056. Nilai K dan koefisen b yang sedikit lebih tinggi terdapat pada pakan ikan air laut dikarenakan kandungan proteinnya yang lebih besar, yaitu berkisar 26,1 – 28,1% dari pakan ikan air tawar. Faktor lain yang mendukung pertumbuhan ikan nila yang baik adalah nilai kualitas air yang sesuai dengan baku mutu, yaitu suhu 26 - 30,5 <sup>o</sup>C, pH 8,25 - 8,32, dan oksigen terlarut 4,88 - 5,80 mg/L.</p>2024-10-19T06:02:40+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.umsrappang.ac.id/jikan/article/view/1664STRATEGI PENGELOLAAN WISATA BAHARI BERKELANJUTAN PANTAI DRINI, GUNUNG KIDUL, YOGYAKARTA2024-10-19T06:09:23+00:00Amalia Febryane Adhani Mazayaamaliaferbyane@ub.ac.idJussac Maulana Masjhoerjussacmaulana@stipram.ac.idDea Anandaamaliafebryane@gmail.com<p>Pantai Drini merupakan salah satu pantai potensial yang terletak di Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta. Pengelolaan di Pantai Drini sebagai destinasi wisata bahari komersil selama ini dilakukan secara <em>Community Based Marine Tourism</em> (CBMT) atau pengelolaan potensi wisata bahari yang dilakukan oleh masyarakat lokal. Terdapat kelebihan dan kelemahan pada pengelolaan berbasis masyarakat. Secara ekonomi memang pendapatan seutuhnya masuk ke masyarakat, namun terdapat masalah apabila pendapatan dari kegiatan wisata tidak merata, bahkan tidak memperhatikan kepuasan wisatawan dan kelestarian lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merumuskan strategi pengelolaan Pantai Drini dengan menganalisis potensi dan ancaman yang ada di kawasan Pantai Drini, berikut kekuatan dan kelemahan pengelolaan yang telah dilakukan saat ini. Penelitian dilakukan di Pantai Drini pada bulan April 2023. Metode penelitian yang digunakan deskriptif analisis dan dokumentasi serta <em>interview</em>/wawancara dan pengambilan sampel dilakukan secara <em>purposive sampling</em> kepada pengelola Pantai Drini. Analisis data yang digunakan adalah analisis SWOT (<em>Strength, Weakness, Opportunity, dan Treathness</em>). Hasil penelitian menunjukkan perhitungan bobot dan skor Matriks IFAS dan EFAS yang merujuk pada Kuadran I. Strategi pengelolaan Pantai Drini yang dirumuskan dengan analisis faktor internal dan eksternal meliputi promosi menggunakan media sosial secara masif dan terstruktur, meningkatkan fasilitas tambahan berbasis alam untuk menarik pengunjung, menyisihkan tiket masuk untuk konservasi dan pelestarian pantai, pelibatan peran pemerintah dalam mengelola dan mengatur kegiatan wisata di Pantai Drini. Implementasi strategi pengelolaan yang tawarkan harapannya dapat mengembangkan pengelolaan Pantai Drini secara berkelanjutan.</p>2024-10-19T06:09:23+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.umsrappang.ac.id/jikan/article/view/1675Kajian Habitat Asuhan dan Ukuran Tangkap Lestari Teripang Pasir (Holuthuria scabra) Sebagai Dasar Pengelolaan di Sumbawa2024-10-19T06:15:41+00:00Haqqy Rerian Erlanggahaqqyrerianerlangga@gmail.comNeri Kautsarinerikautsari040185@gmail.com<p>Teripang pasir (<em>Holuthuria scabra</em>) adalah salah satu hewan Echinodermata yang memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi. Karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi, Teripang pasir dieksploitasi cukup besar sehingga berdampak pada penurunan stok teripang di alam. Penurunan stok teripang telah terjadi di beberapa perairan di Indonesia seperti perairan Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Di Kabupaten Sumbawa, eksploitasi teripang telah dilakukan di beberapa lokasi diantaranya di perairan Teluk Saleh, Pulau Bungin, perairan Pulau Moyo, perairan Labuhan Bajo dan lainnya. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk merancang strategi pengelolaan teripang di Kabupaten Sumbawa berdasarkan aspek daerah pemijahan dan ukuran tangkap lestari. Penelitian ini dilakukan dari Bulan Maret hingga Juli 2022 di perairan Teluk Saleh, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini ialah data kepadatan, data data panjang teripang pasir, data bobot teripang pasir, data aksebilitas, data panjang dan bobot teripang, data tingkat kematangan gonad pada masing-masing (TKG) pada setiap ukuran serta data karakteristik habitat pada masing-maisng lokasi pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan kepadatan teripang berkisar antara 0 – 2 ind/m dan 2 hingga 10 ind/m<sup>2</sup>. Bobot teripang yang tertangkap oleh nelayan dan yang tertangkap pada saat pengambilan sampel berkisar antara 9,5 hingga 429,00 gram dan teripang pada ukuran di bawah 100 gram belum mengalami matang gonad.</p>2024-10-19T06:15:41+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.umsrappang.ac.id/jikan/article/view/1695Karakteristik Kimia Nanokalsium Sisik Ikan Bandeng (Chanos chanos) Menggunakan Metode Bottom Up2024-10-19T06:22:26+00:00Asjun Asjunasjun@nobel.ac.id<p>Sisik ikan bandeng (<em>Chanos chanos</em>) memiliki kandungan kalsium yang dapat dimanfaatkan menjadi produk nanokalsium. Pembuatan produk tersebut cukup baik mengingat sisik dianggap sebagai limbah. Pembuatan nanokalsium dari sisik juga diharapkan mengurangi ketidakmanfaatannya sehingga dapat mengingkatkan nilai tambah secara ekonomi. Tujuan penelitian ini yaitu bagaimana mengahsilkan karakteristik kimia nanokalsium sisik ikan bandeng menggunakan metode <em>bottom up</em>. Hasil penelitian menunjukkan rendemen nanokalsium sebesar 35%. Komposisi kimia berturut-turut yaitu kadar air 2,41%, abu 87,88%, protein 8,15%, lemak 0,48%, dan karbohidrat 1,07%. Karakteristik kimia nanokalsium dari sisik ikan bandeng tersebut dapat menjadi dasar untuk pengembangan pada bidang baik pangan maupun non pangan.</p>2024-10-19T06:22:26+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.umsrappang.ac.id/jikan/article/view/1687Pengelolaan Tuna Madidihang (Thunnus albacares) dengan Pendekatan Ecosystem Approach to Fisheries Management di Teluk Tomini, Provinsi Gorontalo2024-10-19T06:25:53+00:00zulkifli arsalam moozulkifli.arsalam@ung.ac.id<p style="margin: 0cm; margin-bottom: .0001pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">Penelitian ini membahas pengelolaan sumber daya perikanan tuna madidihang <em>(Thunnus albacares)</em> di wilayah perairan Teluk Tomini, Provinsi Gorontalo, dengan pendekatan pengelolaan perikanan berbasis ekosistem <em>(Ecosystem Approach to Fisheries Management/EAFM).</em> Hasil penelitian ini, menemukan bahwa nilai status keberlanjutan pengelolaan perikanan tuna madidihang untuk masing-masing dimensi yaitu untuk dimensi biologi sebesar 58,1036% (status keberlanjutan baik), dimensi teknologi penangkapan sebesar 19,1936% (status keberlanjutan buruk), dan dimensi kelembagaan sebesar 54,9678% (status keberlanjutan baik). Nilai status keberlanjutan pengelolaan perikanan tuna madidihang secara keseluruhan (multidimensi) adalah sebesar 45,8134 atau secara umum status pengelolaan perikanan tuna madidihang di Teluk Tomini Provinsi Gorontalo masih tergolong kategori buruk. Upaya pengelolaan sumberdaya perikanan tuna madidihang dengan pendekatan EAFM ini merupakan langkah strategis untuk menjaga kelestarian spesies ikan ini dan ekosistemnya. Kerjasama antara pemerintah, masyarakat lokal, dan pemangku kepentingan lainnya serta penegakan regulasi yang ketat, sangat diperlukan untuk memastikan keberlangsungan sumberdaya perikanan di Kawasan Teluk Tomini</p>2024-10-19T06:25:53+00:00##submission.copyrightStatement##