Jurnal Sains dan Teknologi Perikanan https://jurnal.umsrappang.ac.id/jikan <p>Jurnal Sains dan Teknologi Perikanan merupakan jurnal ilmiah yang bertujuan sebagai sarana dalam menyebarluaskan hasil karya tulis ilmiah dalam bidang perikanan dan kelautan. Jurnal ini diterbitkan oleh Program Studi Imu Perikanan, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang. Jurnal ini diterbitkan dua kali dalam setahun, yaitu pada bulan April dan Oktober. Tulisan-tulisan yang dimuat pada jurnal ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi dalam menunjang perkembangan penelitian mengenai perikanan dan kelautan dan menjadi masukan bagi para pelaku usaha perikanan dan kelautan serta pihak-pihak terkait.</p> Program Studi Ilmu Perikanan, Fakultas Sains dan Tekonologi, Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang en-US Jurnal Sains dan Teknologi Perikanan 2776-9887 Penggunaan dsRNA Protein Permukaan Vp19 dengan Dosis Berbeda untuk Pengendalian Infeksi WSSV pada Udang Vaname Penaeus vannamei https://jurnal.umsrappang.ac.id/jikan/article/view/1148 <p>Pengaruh berbagai dosis rumput laut <em>Kappaphycus alvareszii </em>fermentasi terhadap repon kepiting bakau (<em>Scylla olivacea</em>). Rumput laut merupakan alternatif bahan baku pakan yang berfungsi sebagai binder dan sumber karbohidrat, tinggi serat dalam rumput laut dapat diatasi dengan fermentasi. Penelitian in bertujuan untuk menentukan konsentrasi rumput laut <em>K.</em> <em>alvarezii</em> fermentasi sebagai sumber karbohidrat dan binder dalam pakan terhadap respon kepiting bakau (<em>S. olivacea) </em>untuk produksi kepiting cangkang lunak. Penelitian ini didesain dalam metode rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakukan dosis dan 3 ulangan <em>K.</em> <em>alvarezii</em> yaitu A (9%), B (14%), C (19%), D (24%). Selama penelitian, kepiting dipelihara secara individu dalam <em>&nbsp;</em>yang &nbsp;yang diletakkan pada rakit dari pipa paralon yang ditempatkan pada tambak air payau dengan kedalaman 100 cm. Hasil pengujian respon kepiting dengan berbagai dosis tepung rumput laut<em> K.</em> <em>alvarezii </em>fermentasi menunjukkan tidak berpengaruh pada setiap perlakuan. Pertumbuhan bobot mutlak berkisar 17,68±7,44-18,67±8,85 g dan pertumbuhan lebar karapas 6,66±2,37-8,30±1,81 mm, persentasi molting berkisar 11,00±3,46-38,00±16,62%, konsumsi pakan 60,62±34,36-93,69±25,75%, dan efesiensi pakan 22.37±12,81-39,72±24,95%. Dengan demikian, dosis tepung rumput laut <em>K.</em> <em>alvarezii </em>fermentasi sebagai binder dan sumber karbohidrat dalam pakan buatan adalah semua sama</p> Binayanti - - ##submission.copyrightStatement## 2024-04-25 2024-04-25 4 1 1 12 10.55678/jikan.v4i1.1148 UJI HEDONIK PERBANDINGAN ANTARA BAKSO IKAN BANDENG (CHANOS CHANOS) DAN BAKSO IKAN CAKALANG (KATSUWONUS PELAMIS) https://jurnal.umsrappang.ac.id/jikan/article/view/1202 <p>Bakso merupakan salah satu jenis olahan daging ikan yang sangat digemari seluruh lapisan masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat kesukaan terhadap pengolahan bakso ikan dengan cara uji hedonik menurut indikator warna, aroma, tekstur dan rasa. Metode pengumpulan data dilakukan dengan Experimental dan kuesioner yang diberikan oleh panelis. Jenis ikan yang digunakan adalah ikan bandeng (Chanos chanos) dan ikan cakalang (Katsuwonus pelamis). Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan menunjukkan bahwa panelis menyatakan sangat suka bobot nilai 4 pada bakso ikan bandeng dari segi warna, aroma dan rasa serta suka bobot nilai 3 pada tekstur. Sedangkan pada bakso ikan cakalang panelis menyatakan sangat suka dengan bobot nilai 4 pada aroma dan tekstur serta suka bobot nilai 3 pada warna dan rasa. Hal ini menunjukkan bahwa panelis lebih menyukai bakso ikan bandeng dibanding bakso ikan cakalang. Sedangkan hasil dari evaluasi terhadap pengolahan dari dua jenis bakso ikan yang berdasarkan SNI 01-7266.1-2006, meliputi indikator warna, aroma, tekstur dan rasa menunjukkan bahwa bakso ikan bandeng (Chanos chanos) cenderung lebih disukai oleh panelis dibandingkan dengan bakso ikan cakalang (Katsuwonus pelamis).</p> jemri jemri Harizatul Janah ##submission.copyrightStatement## 2024-04-25 2024-04-25 4 1 13 17 10.55678/jikan.v4i1.1202 Pengaruh Penambahan Probiotik Berbeda Pada Pakan Terhadap Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) https://jurnal.umsrappang.ac.id/jikan/article/view/1212 <p>Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui pengaruh perbedaan penggunaan jenis probiotik dan tanpa penggunaan probiotik terhadap kelangsungan hidup ikan nila, Mengetahui pengaruh perbedaan penggunaan jenis probiotik dan tanpa penggunaan probiotik terhadap pertumbuhan ikan nila, Mengetahui perbedaan efesiensi pemanfaatan pakan berdasarkan penggunaan probiotik yang berbeda dan tanpa menggunakan probiotik.</p> <p>Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan percobaan rancangan acak lengkap dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan, sehingga terdapat 9 satuan percobaan. Perhitungan pengukuran sample hewan uji sebanyak 4 kali selama 40 hari. Data akan dianalisis menggunakan analisis iragam (ANOVA), apabila data berpengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji lanjut W-Tuckey untuk menentukan perlakuan yang menghasilkan respon terbaik.</p> <p>Simpulan penelitian ini adalah yang pertama penambahan probiotik pada pakan memberikan hasil performa pertumbuhan dan tingkat kelangsungan ihidup ikan yang lebih baik daripada ikan yang diberi pakan tanpa pemberian probiotik, kedua pemberian pakan dengan penambahan probiotik ( buatan dan komersil ) dapat meningkatkan kelangsungan hidup ikan nila, hasil terbaik diperoleh pada perlakuan A (100%) dan B (96,67%) dan C ( 63,33% ), dan ipemberian ipakan dengan penambahan probiotik buatan, komersil, dan tanpa penambahan probiotik (kontrol) tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap efesiensi pakan. Efesiensi pakan terendah yaitu pada perlakuan A (0.79%).</p> Irham Armin surianti surianti Hasrianti Harianti ##submission.copyrightStatement## 2024-04-25 2024-04-25 4 1 18 29 10.55678/jikan.v4i1.1212 PERBANDINGAN TEKNIK PENGERINGAN RUMPUT LAUT Euchima Cottoni TERHADAP KUALITAS MUTU RUMPUT LAUT KERING DI DAERAH TANJUNG KELURAHAN NUNUKAN BARAT KABUPATEN NUNUKAN https://jurnal.umsrappang.ac.id/jikan/article/view/1293 <p>Kalimantan Utara merupakan salah satu Provinsi penghasil rumput laut di Indonesia dimana dari 5 Kabupaten/Kota yang ada di Kalimantan Utara terdapat dua Kabupaten/Kota yang membudidayakan rumput laut yaitu Kabupaten Nunukan dan Kota Tarakan yang diolah menjadi rumput laut kering. Untuk menangani hasil rumput laut ini diperlukan sebuah metode pengeringan yang sesuai dan mudah digunakan oleh masyarakat dan perlu untuk diketahui apa saja metode pengeringan rumput laut dan dampak pengeringan tersebut terhadapat kualitas mutu yang ada di masyarakat terutama masyarkat Kelurahan Nunukan Barat. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan masyarakat setempat memiliki 4 jenis metode pengeringan yang digunakan, yakni metode pengeringan dengan alas, metode pengeringan gantung, metode pengeringan para- para dan metode pengeringan Dome Dryer. Dari ke-4 metode pengeringan tersebut metode pengeringan gantug merupakan metode pengeringan yang memiliki hasil pengeringan yang baik karena dalam proses pengeringannya tidak melakukan pemotongan terhadap pangkal/batang rumput laut walaupun demikinan metode ini kurang diminati oleh masyarakat setempat dan lebih memilih metode pengeringan para-para yang dinilai lebih efektif oleh masyarakat. Untuk metode pengeringan dengan alas memiliki permasalahan dalam segi higenitas dan proses pengeringan yang tidak merata sedangkan metode pengeringan Dome dryer dinilai tidak efektif oleh masyarakat karena dapat merusak rumput laut yang dikeringkan.</p> jemri jemri Harizatul Janah ##submission.copyrightStatement## 2024-04-25 2024-04-25 4 1 30 38 10.55678/jikan.v4i1.1293 Pengaruh Pemberian Cacing Darah (Chironomus sp.) Kering Terhadap Kecerahan Warna Ikan Guppy (Peocilia reticulata) https://jurnal.umsrappang.ac.id/jikan/article/view/1301 <p>This research aims to analyze the effect of adding natural blood worms (Chironomus sp) to the feed on the color of guppy fish (P. reticulate). The research was carried out for 50 days, at the Fish Production and Reproduction Laboratory, Mataram University using experimental methods with a completely randomized design (RAL ) consisting of 4 treatments and 3 repetitions, namely: A: Control feed (100%) B: 75% control feed and 25% dried blood worms C: 50% control feed and 50% dried blood worms and D: Control feed 25% and 75% dried blood worms. Test parameters include carotenoid content, brightness of fish color, absolute weight, specific growth rate, survival and water quality. Data were analyzed using Analysis of Variance (ANOVA) and continued with the Duncan test. The results of the research show that dried blood worms have the potential to be a source of natural carotenoids in increasing color brightness and do not have a negative impact on the growth and survival of guppy fish. The addition of up to 50% dried blood worms to the formulated feed was able to increase the color brightness of guppy fish with a Lightness (L*) value of 56.95, Redness (a*) of -0.09, Yellowness (b*) of 14.84 , Hue is 258.01 and Chroma value is 110.12</p> Salnida Yuniarti Lumbessy Evi Ayuningsih Dewi Putri Lestari ##submission.copyrightStatement## 2024-04-25 2024-04-25 4 1 39 61 10.55678/jikan.v4i1.1301 EFEKTIVITAS TEPUNG Spirulina sp. TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN LARVA UDANG VANAME (Panaeus vannamei) https://jurnal.umsrappang.ac.id/jikan/article/view/1402 <p><em>Spirulina</em> sp. merupakan salah satu bahan baku yang dapat dijadikan sebagai pakan alami untuk larva kultivan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung <em>Spirulina</em> sp. terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan larva udang vaname (<em>Panaeus</em> <em>vannamei</em>). Penelitian ini dilaksanakan selama 30 hari di Balai Benih Ikan Pantai (BBIP) Poniang Desa Tallu Banua, Kecamatan Sendana, Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat. Hewan uji yang digunakan yaitu larva udang vaname stadia zoea dengan padat penebaran sebanyak 30 ekor/wadah dengan volume air sebanyak 15 L. Pemeliharaan larva dari stadia zoea sampai PL 11. Metode dalam penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan dan masing-masing memiliki 3 kali ulangan. Adapun perlakuan pada penelitian ini yaitu penambahan berbagai dosis <em>Spirulina</em> sp. ke dalam pakan komersial yakni perlakuan A tanpa penambahan <em>Spirulina</em> sp. atau kontrol, perlakuan B penambahan 0,2 g, perlakuan C penambahan 0,3 g, dan perlakuan D penamabahan 0,4 g. Pemberian <em>Spirulina</em> sp. sebanyak 2 kali sehari pada pukul 09.00 dan pukul 15.00 WITA serta pemberian pakan komersial sebanyak 6 kali sehari pada pukul 07.00, 11.00, 16.00, 21.00, 01.00 dan pukul 04.00 WITA. Analisis data yang digunakan yaitu analisis ragam dengan bantuan software SPSS versi 22.00. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung <em>Spirulina</em> sp.&nbsp; berpengaruh nyata (<em>P</em>&lt;0,05) terhadap tingkat kelangsungan hidup dan tidak memberikan pengaruh nyata (<em>P</em>&gt;0,05) terhadap pertumbuhan bobot mutlak udang vaname. Tingkat kelangsungan hidup terbaik pada perlakuan D (penambahan 0,4 g <em>Spirulina</em> sp.) yaitu 78,9%.</p> Fika Nurul Ismi Muhammad Nur Dian Lestari Nur Indah Sari Arbit Rahmi Nur ##submission.copyrightStatement## 2024-04-25 2024-04-25 4 1 62 72 10.55678/jikan.v4i1.1402 PENGARUH PEMBERIAN PROBIOTIK PADA PAKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN SINTASAN UDANG VANAME (Litopenaeus vanamei) https://jurnal.umsrappang.ac.id/jikan/article/view/1416 <p>Selama proses budidaya, udang vaname membutuhkan pakan sebagai penunjang hidupnya, karena pakan merupakan salah satu komponen yang sangat menunjang kegiatan budidaya dimana biaya produksi digunakan digunakan untuk biaya pakan. Peningkatan efisiensi pakan melalui pemenuhan kebutuhan nutrisi terutama kebutuhan protein sangat dibutuhkan dalam rangka menekan biaya produksi, dengan keadaan tersebut kita dapat memanfaatkan pengaplikasian probiotik yang mengandung <em>bacillus </em>sp yang ditambahkan kedalam pakan, Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan informasi meningkatkan pertumbuhan dan sintasan udang vaname dalam upaya meningkatkan penggunaan probiotik dalam pakan untuk meningkatkan produksi udang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dengan masing masing 3 ulangan. Yang diuji adalah perlakuan A (Kontrol) B (Pemberian Probiotik 0,5 gram) C (Pemberian Probiotik 1,0 gram) dan perlakuan D (Pemberian Probiotik 1,5 gram). Metode pencampuran probiotik pada pada pakan dengan campuran air tawar sebanyak 1 liter, kemudian diberikan kepada udang, pemberian pakan dilakukan 6 kali sehari sebanyak 3% dari bobot udang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian probiotik pada pakan dengan dosis yang berbeda berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan sintasan udang vaname. Bobot setelah pemeliharaan 40 hari masing-masing diperoleh pada perlakuan D dengan hasil 4,98 gram, perlakuan C dengan hasil 3,67 gram, perlakuan B hasil 3,48 dan hasil terendah pada perlakuan A dengan hasil 2,86 gram. Sintasan tertinggi diperoleh pada perlakuan D dengan hasil 94,44% kemudian perlakuan C91,67% perlakuan B 88,89% dan hasil terendah diperoleh pada perlakuan A yaitu 86,11%. Hal ini karena adanya penambahan probiotik pada pakan yang meningkatkan pertumbuhan.</p> Kasmi Kasmi Syawaluddin Syawaluddin Farhanah Wahyu Ummu Kaltsum SC ##submission.copyrightStatement## 2024-04-25 2024-04-25 4 1 73 83 10.55678/jikan.v4i1.1416 PENGARUH TINGKAT PADAT TEBAR PADA KOLAM DENGAN SISTEM PENGAIRAN SEMI TERTUTUP TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus) https://jurnal.umsrappang.ac.id/jikan/article/view/1446 <p>Studi ini meneliti pengaruh padat tebar berbeda terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan nila dalam sistem pengairan semi tertutup. Tiga padat tebar yang diuji (10, 20, dan, 30 ekor/m³) dievaluasi selama 40 hari dalam kolam percobaan. Hasil analisis menunjukkan perbedaan signifikan dalam kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan antar padat tebar. Kelulushidupan cenderung menurun seiring dengan peningkatan padat tebar, dengan padat tebar 10 ekor/m³ memberikan hasil tertinggi (97,66%), diikuti oleh 20 ekor/m³ (86,66%) dan 30 ekor/m³ (81,00%). Pertumbuhan berat dan panjang ikan juga optimal pada padat tebar 10 ekor/m³. Analisis statistik menegaskan bahwa perbedaan antara padat tebar tersebut signifikan, dengan padat tebar 10 ekor/m³ memberikan hasil yang paling optimal. Kualitas air pada semua padat tebar dinilai baik, mendukung pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan. Studi ini menggarisbawahi pentingnya padat tebar yang tepat dalam budidaya ikan nila untuk mempertahankan keseimbangan antara pertumbuhan optimal dan kelangsungan hidup.</p> Nur Thaufiq Husain Damis D hasrianti anti ##submission.copyrightStatement## 2024-04-25 2024-04-25 4 1 84 92 10.55678/jikan.v4i1.1446