KONSEKUENSI KEPUTUSAN PETANI MENGGANTI TANAMAN KAKAO KE JAGUNG DI KABUPATEN BONE
Abstract
Luasan areal perkebunan kakao terus mengalami penurunan karena petani telah menebang pohon kakaonya dan menggantinya dengan tanaman jagung hibrida. Tindakan mengganti tanaman ini juga terjadi di Desa Mattampawalie, Kecamatan Lamuru, Kabupaten Bone. Penelitian ini memilih Desa Mattampawalie sebagai lokasi dengan pertimbangan terdapat petani yang telah mengganti tanamannya dari kakao menjadi jagung hibrida. Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis konsekuensi keputusan petani untuk mengganti tanaman kakao menjadi jagung di lahannya. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan pengambilan data menggunakan teknik wawancara, observasi dan studi literatur data sekunder. Informan penelitian ini adalah petani yang telah mengganti tanaman kakao menjadi jagung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsekuensi ganti tanaman yang terjadi yaitu lahan yang dapat kembali memberikan manfaat setelah tanaman kakao tidak produktif, dan memberikan kesempatan kepada buruh tani untuk mendapatkan upah melalui kerja-kerja pengolahan lahan tanaman jagung. Konsekuensi yang tidak diharapkan yaitu ketergantungan pada input benih, pupuk dan pestisida komersil; ketergantungan pada buruh tani; dan resiko ketidakpastian kesejahteraan petani.
References
Abar, A. (2016). Petani Dalam Perspektif Antropologi Ekonomi. Agro Ekonomi, 9(1), 36-50. doi:https://doi.org/10.22146/agroekonomi.16803
Badan Pusat Statistik Kabupaten Bone, 2012-2021. Kecamatan Lamuru Dalam Angka 2012-2021. Bone : Badan Pusat Statistik.
Badan Pusat Statistik. 2020. Statistik Kakao Indonesia. Badan Pusat Statistik, Jakarta
Direktur Jenderal Perkebunan, 2009. Gambaran Umum Gerakan Peningkatan Produksi dan Mutu Kakao Nasional 2009-2011.
Ernida, E., Nurdin, N., & Sahlan, S. (2023). Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Dan Pendapatan Usahatani Jagung Hibrida Di Desa Kampung Beru Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar. Jurnal Sains Agribisnis, 3(2), 45-53. https://doi.org/10.55678/jsa.v3i2.860
Firdaus, A., Sahlan, S., & Fattah, M. (2023). Analisis Pengambilan Keputusan Petani Dalam Alih Fungsi Lahan Usahatani Kakao Menjadi Usahatani Karet. Jurnal Sains Agribisnis, 3(1), 1-14. https://doi.org/10.55678/jsa.v3i1.819
Kementerian Pertanian RI. 2020. Outlook Jagung 2020. Jakarta : Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian.
Kementrian Pertanian RI. 2022. Outlook Komoditas Perkebunan Kakao. Jakarta : Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian.
Mulyo, Panca Rahadi, and Yuli Hariyati. 2020. “Dinamika Perkembangan Perkebunan Kakao Rakyat Di Indonesia.” Agriekonomika 9(1): 48–60. https://doi.org/10.21107/agriekonomika.v9i1.7296
Mursalat, A., & Thamrin, N. (2021). Peran Pt. Mars Symbioscience Indonesia Dalam Pengembangan Agribisnis Kakao. Jurnal Sains Agribisnis, 1(2), 109-119. https://doi.org/10.55678/jsa.v1i2.607
Mursalat, A., Padapi, A., Wulandary, A., & Asra, R. (2023). Identifikasi Pola Kemitraan Dalam Pengembangan Agribisnis Kakao. SEPA: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis, 20(1), 69-83. https://dx.doi.org/10.20961/sepa.v20i1.56263
Pemerintah Desa Mattampawalie. 2022. Profil Desa Mattampawalie Kecamatan Lamuru, Kabupaten Bone.
Rogers, Everet M. 2003. Diffusion of Innovation. New York: Free Press.
Scott, James. 1981. Moral Ekonomi Petani. Jakarta. LP3ES.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif,kualitatif (2022). Bandung: ALFABETA
Syamsumarlin. 2019. Komoditas Kakao dan Industri (Studi Etnografi Global Petani Kakao Migran Bugis di Kolaka Timur Sulawesi Tenggara), Disertasi, Pascasarjana Antropologi, Unhas.
Wahyuni, S., Masitah, M., Bahari, D., Bahari, D., Nursalam, N., Amin, M., & Mursalat, A. (2024). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Kakao Di Kecamatan Pakue Tengah Kabupaten Kolaka Utara. Jurnal Sains Agribisnis, 4(1), 84-95. https://doi.org/10.55678/jsa.v4i1.1468
Wawo, A.H., P. Lestari, dan N. Setyowati.2019. Eksplorasi jagung lokal di Sulawesi Selatan dan studi pertumbuhannya di Kebun Penelitian Puslit Biologi, LIPI, Cibinong. Jurnal Biota.4(2): 79-93.
Copyright (c) 2024 Muhammad Idhan, Tasrifin Tahara, Pawennari Hijjang
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.