FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KINERJA USAHA
Abstract
Kinerja usaha merupakan salah satu tolak ukur dari orientasi kewirausahaan, sehingga adanya konsep orientasi kewirausahaan pada pelaku usaha merupakan hal yang penting dan akan berdampak pada kinerja usaha. UMKM di Indonesia hampir menguasai di sektor perikanan, pertanian dan peternakan. Salah satu yang banyak digeluti oleh sebagian masyarakat Indonesia adalah di bidang pangan. Industri rumahan abon ikan yang dijalankan oleh wirausaha di Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan, sebagian besar tidak mengalami adanya perkembangan terhadap usahanya. Maka dari itu penelitian ini sangat cocok untuk melihat bagaimana peningkatan kinerja usahanya dengan menggunakan teori dimensi orientasi kewirausahaan. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Menganalisis faktor organisasi dan faktor lingkungan terhadap pembentuk orientasi kewirausahaan untuk meningkatkan kinerja usaha abon ikan di Kota Makassar; (2) Menganalisis pengaruh orientasi kewirausahaan dalam meningkatkan kinerja usaha abon ikan di Kota Makassar.
Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai dengan Mei 2017 di Kota Makassar. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari kuesioner dengan responden 43 pelaku usaha abon ikan dan data sekunder diperoleh dari BPS, Dinas Koperasi dan UMKM dan Dinas Perikanan Kota Makassar. Metode analisis data yang digunakan daskriptif dan Partial Least Square. Hasil penelitian secara deskriptif menunjukan faktor organisasi yang membentuk orientasi kewirausahaan yang memiliki sebaran paling tinggi, yaitu indikator kepemimpinan usaha, sedangkan untuk faktor lingkungan tidak ada indikator yang dominan. Hasil penelitian dari tujuan kedua menggunakan analisis Partial Least Square menunjukan bahwa orientasi kewirausahaan berpengaruh positif terhadap peningkatan kinerja usaha yang terdiri dari keinovatifan, proaktif dan agresivitas kompetitif.
References
Badan Pusat Statistik. (2016). Industri Mikro dan Kecil. [Online] Tersedia : https://WWW.bps.go.id/Subjek/view/id/170 [diakses pada 5 Nov 2016]
Covin JG, Slevin DP. 1991. A conceptual model of entrepreneurship as firm behavior. Entrepreneurship: Theory and Practice. 16(1): 7-24.
Ghozali I, Latan H. 2014. Partial Least Square. Konsep, Teknik dan Aplikasi Menggunakan Program SmartPLS 3.0. Semarang [ID]. Universitas Diponegoro.
Keh Hean Tat, Thi Tuyet, Hwei Ping . 2007. The effects of entrepreneurial orientation and marketing information on the performance of SMEs. Journal of Business Venturing. 22 (4): 592-611.
Lumpkin GT, Dess GG. 1996. Clarifying the entrepreneurial orientation construct and linking it toperformance. Academy of Management Review. 21: 13-172.
Lumpkin GT, Dess GG. 2001. Linking two dimensions of entrepreneurial orientation to firm performance: The moderating role of environment and industry life cycle. Journal of BusinessVenturing. 16: 429-451.
Milovanovic, Wittine. 2014. Analysis of external environment’s moderating role on the entrepreneurial orientation and business performance relationship among Italian small enterprises. International Journal of Trade, Economics and Finance. 5(3).
Rauch A, Johan Wiklund, GT Lumpkin. 2009. Entrepreneurial orientation and business performance: An assessment of past research and suggestions for the future. Entrepreneurship Theory and Practice. 761-787.
Riyanti BP. 2003. Kewirausahaan Dari Sudut Pandang Psikologi Kepribadian. Jakarta. PT. Grasindo.
Tajerin, et al. (2010). Hubungan antara Modal Sosial dan Respon Masyarakat dengan Persepsi Efektifitas Kelembagaan Pengelolaan Perikanan diWaduk Malahayu, Jawa Tengah. J. Sosek KP.7.1., 97-111
Zahra S, Garvis D. 2000. International corporate entrepreneurship and firm performance: The moderating effect of international environmental hostility.Journal of Business Venturing. 15: 469-492.