PEMANFAATAN LIMBAH AMPAS TEBU SEBAGAI MEDIA PENGASAPAN DALAM PEMBUATAN TELUR ASIN ASAP
Abstract
Perkembangan teknologi menuntut beberapa hasil perkebunan diolah menggunakan mesin sehingga dapat menikmati produk secara alami. Tebu salah satu bahan baku yang mengandung gula dan dapat dinikmati secara alami. Akan tetapi pengolahan tebu menimbulkan limbah yang kurang termanfaatkan yaitu ampas tebu. Ampas tebu merupakan biomassa lignoselulose dan lignin serta sejumlah kecil abu dan beberapa bahan lain. Saat ini ampas tebu dimanfaatkan sebagai penguat material komposit, bahan tekstil, pembuatan pulp dan kertas, pakan hewan, serta sebagai bahan bakar di industri gula. Potensi limbah ampas tebu yang banyak diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu media pengasapan. Pada penelitian ini ampas tebu dimanfaatkan sebagai media pengasapan dalam pembuatan telur asin asap. Dengan metode uji hedonik, penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik telur asin asap berdasarkan parameter atribut sensori. Variabel penelitian yang digunakan berupa A = 1. media pengasapan dengan tempurung kelapa dan 2. Media pengasapan dengan ampas tebu; B = 1. lama penyimpanan 23 hari, 2. Lama penyimpanan 30 hari, dan 3. Lama penyimpanan 37 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa telur asin asap yang terbaik diperoleh pada A1B1 dengan hasil warna yolk 3,50, warna albumen 3,37, aroma 3,20, rasa 3,37, tekstur 3,40, tingkat kemasiran 3,27, dan tingkat kesukaan 3,30.
References
Sanny, E. (2013). Pemanfaatan Asap Cair Tempurung Kelapa Pada Pembuatan Ikan Kering dan Penentuan Kadar Air, Abu Serta Proteinnya [Universitas Andalas]. http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/5561
Fellows, P. J. (2000). Food Processing Technology, Principles and Practice (Second Edi). Woodhead Publishing Limited and CRC Press LLC. http://ndl.ethernet.edu.et/bitstream/123456789/87738/30/P.Fellows-Food_Processing_Technology_Principle.pdf
Hermiati, Euis., Djumali Mangunwidjaja, Titi Candra Sunarti, Ono Suparno, dan B. P. (2010). Pemanfaatan Biomassa Lignoselulosa Ampas Tebu untuk Produksi Bioetanol. Jurnal Litbang Pertanian, 29(4), 121–130. https://media.neliti.com/media/publications/178805-ID-none.pdf
Kusumawati, E., R. J. dan S. I. (2012). Pengasinan mempengaruhi kualitas telur itik Mojosari. Jurnal Indosesia Medicus Veterinus, 1(5), 645–656.
Muchtadi, Tien R., Sugiyono, dan F. A. (2019). Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan (Cetakan 7). Alfabeta.
Novia, D., Indri Juliyarsi, dan G. F. (2012). Kadar Protein, Kadar Lemak dan Organoleptik Telur Asin Asap Berbahan Bakar Sabut Kelapa. Jurnal Peternakan, 9(1), 35–45.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.24014/jupet.v9i1.169
Nurhidayat, Y., J. Sumarmono, dan S. W. (2013). Kadar air, kemasiran dan tekstur telur asin ayam niaga yang dimasak dengan cara berbeda. Jurnal Ilmiah Peternakan, 1(3), 813–820.
Nursiwi, Asri., Purnama Darmadji, dan S. K. (2013). Pengaruh Penambahan Asap Cair Terhadap Sifat Kimia dan Sensoris Telur Asin Rasa Asap. Jurnal Teknologi Hasil Pertanian, 6(2), 82 – 89. https://doi.org/https://doi.org/10.20961/jthp.v0i0.13518
Oktaviani, H., N. Kaniada, N. R. U. (2012). Pengaruh Pengasinan Terhadap Kandungan Zat Gizi Telur Bebek Yang Diberi Limbah Udang. Unnes Journal of Life Science, 1(2), 106–112.
Prasetyowati, A. P. Novianty, dan M. R. H. (2014). Pembuatan Asap Cair dari Limbah Kulit Singkong (Manihot esculenta L. Skin) untuk Bahan Pengawet Kayu. Jurnal Teknik Kimia, 1(1), 64–75.
Setyaningsih, Dwi., Anton Apriyantono, dan M. P. S. (2010). Analisis Sensori untuk Industri Pangan dan agro (Cetakan 1). IPB Press.
Simanjuntak, O. E., S. Wasito. dan K. Widayaka. (2013). Pengaruh Lama Pengasapan Telur Asin dengan menggunakan serabut kelapa terhadap kadar air dan jumlah bakteri telur asin asap. Jurnal Ilmiah Peternakan, 1(1), 195–200.
Sugitha, I. M., L. Ibrahim, S. N. Aritonang, N. S. dan S. M. (2004). Diktat Dasar Teknologi Hasil Ternak. Universitas Andalas.
Sulistyowati, Wiwin., dan A. D. P. (2013). Pengaruh Ampas Tebu Sebagai Media Pertumbuhan Terhadap Kandungan Mineral pada Jamur Tiram (Pleurotus Ostreatus). Jurnal Seni Dan Sains, 2(1), 1–5.
Tanu, S. Y. J. L. Rihi, A. E. M. (2014). Pengaruh Pengasapan Menggunakan Tempurung Kelapa (Cocos nucifera L.) Terhadap Aspek organoleptik dan Mikrobiologi Telur Itik Asin. Jurnal Nukleus Peternakan, 1(2), 2355–9942. https://doi.org/https://doi.org/10.35508/nukleus.v1i2.759
Widyastuti, S., S. Saloko, Murad, dan R. (2012). Optimasi Proses Pembuatan Asap Cair dari Tempurung Kelapa Sebagai Pengawet Makanan dan Prospek Ekonomisnya. Agroteksos, 22(1), 48 – 58. https://eprints.unram.ac.id/41001/1/B22.pdf
Yefrida, Y. K. Putri, R. Silvianti, N. Lucia, Refilda, dan I. (2008). Pembuatan Asap Cair dari Limbah Kayu Suren (Toona sureni), Sabut Kelapa dan Tempurung Kelapa (Cocos nucifera Linn). Jurnal Riset Kimia, 1(2), 187–191. https://doi.org/https://doi.org/10.25077/jrk.v1i2.85
Yosi, F. (2014). Kualitas Fisik Telur Itik Pegagan yang Diawetkan dengan Berbagai Konsentrasi Asap Cair dan Lama Penyimpanan. Prosiding Seminar Nasional Dalam Rangka Dies Natalies Ke-51 Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya, 821–827. http://repository.unsri.ac.id/7127/1/Fitra_Yosi.pdf
Zulaekah, S. (2002). Ilmu Bahan Makanan (Edisi 1). Universitas Muhammadiyah Surakarta.
