"Memetakan Tantangan Gizi Balita: Analisis Korespondensi Provinsi Nusa Tenggara Barat 2021"
Abstract
Status gizi yang baik sangat penting untuk mencapai kesehatan optimal, sehingga masalah gizi pada anak dapat menjadi hambatan bagi masyarakat Indonesia untuk mencapai kesejahteraan yang maksimal. Di Provinsi Nusa Tenggara Barat, prevalensi stunting mencapai 31,4%, menempatkannya pada urutan ke-4 di Indonesia. Oleh karena itu, penelitian mengenai hubungan status gizi balita di Provinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2021 menggunakan analisis korespondensi menjadi relevan. Analisis ini cocok digunakan karena melibatkan variabel kategorikal yang saling terkait dan bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan diantara variabel tersebut. Berdasarkan hasil analisis, diketahui bahwa total penyebaran status gizi stunting, wasting, dan underweight di Provinsi Nusa Tenggara Barat pada tahun 2021 sebanyak 170.333 balita serta status gizi yang paling banyak dialami adalah stunting. Selain itu, kota/kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Barat yang mengalami status gizi stunting, wasting, dan underweight paling banyak adalah Kabupaten Lombok Timur. Hasil analisis korespondensi diperoleh grafik dua dimensi yang dapat menjelaskan keragaman data sebesar 100%.