Pemberdayaan Kelompok Tani Usaha Maju melalui Pelatihan Pembuatan Abon Cabai Rawit (Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan)
Abstract
Permasalahan daerah penghasil cabai umumnya sama yakni rendahnya harga cabai pada waktu-waktu tertentu dan hal tesebut terjadi berulang disetiap tahunnya. Urgensi dari kegiatan ini adalah membantu memecahkan masalah dari Kelompok Tani Usaha Maju mengenai penjualan cabai rawit yang rendah harganya dan mudah rusak. Kegiatan ini dilaksanakan pada kelompok Tani Suka Maju berupa Kegiatan Sosialisasi, Pembuatan Abon Cabai, dan Penyuluhan. Kelompok tani cabai sangat membutuhkan solusi dari permasalahan yang ada, bagaimana mengatasi harga yang turun drastis. Salah satu prospek bisnis yang bagus adalah mengolah cabai ke bentuk abon cabe dan bubuk cabe, produk ini bisa meningkatkan nilai tambah dari cabai dan memiliki umur simpan yang panjang. tentu saja memiliki nilai jual yang lebih mahal daripada menjual dalam bentuk cabai segar. Dengan harga modal cabai rawit segar, bumbu dan kemasan berkisar antara Rp.30.000 hingga Rp 60.000 tentunya akan meraup keuntungan lebih dengan harga pasaran abon cabai Rp 8.000/ botol 30 gr atau setara dengan Rp 266.667/ kg abon cabai. Kegiatan Pengabdian masyarakat pada Kelompok Suka Maju ini berjalan dengan baik seusai rencana dengan meghasilkan satu produk abon cabai dengan rasa original. Dengan harapan akan terlaksana kembali pelatihan seperti ini dengan menghasilkan varian lain atau dengan produk hasil pertanian lainnya.
References
Bogusz Jr, S., Libardi, S. H., Dias, F. F. G., Coutinho, J. P., Bochi, V. C., Rodrigues, D., Melo, A. M. T., & Godoy, H. T. (2018). Brazilian Capsicum peppers: Capsaicinoid content and antioxidant activity. Journal of the Science of Food and Agriculture, 98(1), 217–224.
FAOSTAT. 2015. Countries by commodity: Top Production Chillies and Peppers, Green 2010-2012. http://faostat3.fao.org. (Diakses tanggal 10 Maret 2022).
Janjai, S., Intawee, P., Kaewkiew, J., Sritus, C., & Khamvongsa, V. (2011). A large-scale solar greenhouse dryer using polycarbonate cover: Modeling and testing in a tropical environment of Lao People’s Democratic Republic. Renewable Energy, 36(3), 1053–1062.
Novita, D. D., & Rahmawati, W. (2020). Pemberdayaan Wanita Tani Dalam Usaha Produksi Abuca (Abon Dan Bubuk Cabai) Di Kecamatan Adiluwih Kabupaten Pringsewu. SAKAI SAMBAYAN—Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(2), 105–109.
Padapi, A. (2021a). Pengaruh Ecommerce Terhadap Fluktuasi Harga dan Peningkatan Pendapatan Petani Cabai Rawit. Jurnal AGRISEP Kajian Masalah Sosial Ekonomi Pertanian Dan Agribisnis, 20(01), 129–140.
Padapi, A. dkk. (2021b). Pengembangan Produk Baru Agribisnis. Media Sains Indonesia. Bandung. https://scholar.google.co.id/citations?view_op=view_citation&hl=id&user=vVzzeYwAAAAJ&citation_for_view=vVzzeYwAAAAJ:LkGwnXOMwfcC
Pribadi, G., & CNAWP, R. P. (2018). Peningkatan Kesejahteraan Petani Cabai dengan Pelatihan Pembuatan dan Pengemasan Abon dan Bubuk Cabe di Desa Tanjung Rejo Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember. Prosiding.
Qisti, N., Nurwidah, A., Padapi, A., & Hariyono, I. (2020). Analisa Kelayakan Usaha Pembuatan Selai Apel di UMS Rappang Storea. MALLOMO: Journal of Community Service, 1(1), 22–29.
Sudjatha, W., & Wisaniyasa, N. W. (2017). Fisiologi dan Teknologi Pascapanen (Buah dan Sayuran). Denpasar: Undayana University Press.
TaufiK, M. (2010). Pertumbuhan dan produksi tanaman cabai yang diaplikasi Plant Growth Promoting Rhizobakteria. Di Dalam: J. Agrivigor, 10(1), 2010.