UJI ADAPTASI DAN ANALISIS MOLEKULER BEBERAPA MUTAN JAGUNG TERHADAP KEKERINGAN
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui genotipe mutan jagung yang berkerabat paling jauh dengan induknya serta mendapatkan genotipe jagung yang adaptif dan toleran terhadap kekeringan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli - November 2014 di Laboratorium Biologi Molekuler Balitsereal Maros dan lahan di Desa Bontosunggu Kecamatan Galesong Utara Kabupaten Takalar. Penelitian ini menggunakan metode isolasi DNA marka SSRs (Simple Sequence Repeats) terhadap 14 genotipe jagung dan uji adaptasi di lahan kering menggunakan Rancangan Petak Terpisah dalam 3 ulangan dengan petak utama perlakuan pengairan yang terdiri atas tanpa pengairan dengan pengairan normal. Anak petak yaitu perlakuan genotipe dengan tingkat ketersediaan air (KA) yang berbeda-beda pada penelitian sebelumnya diantaranya Bisma 100 Gy KA 60%, Bisma 100 Gy KA 80%, Bisma 100 Gy KA 100%, Bisma 200 Gy KA 60%, Bisma 200 Gy KA 80%), Bisma 200 Gy KA 100%, Lamuru 100 Gy KA 60%, Lamuru 100 Gy KA 80%, Lamuru 100 Gy KA 100%, Lamuru 200 Gy KA 60%, Lamuru 200 Gy KA 80%, Lamuru 200 Gy KA 100%, Bisma tanpa iradiasi, dan Lamuru tanpa iradiasi. Hasil penelitian di laboratorium menunjukkan bahwa 34 – 91 % polimorfisme dalam suatu populasi dimana genotipe Bisma 100 Gy dan Bisma 200 Gy yang sebelumnya ditanam pada kondisi KA masing-masing 100%, genotipe Lamuru 100 Gy dan Lamuru 200 Gy yang sebelumnya ditanam pada KA masing-masing 60%, serta genotipe Lamuru 200 Gy yang sebelumnya ditanam pada KA 80% mempunyai kekerabatan paling jauh dengan induknya. Uji adaptasi di lapangan memperlihatkan hasil bahwa genotipe berasal dari Bisma 200 Gy yang dianggap toleran terhadap kekeringan dengan nilai tertinggi pada berbagai komponen parameter pengamatan di lapangan. Parameter pengamatan tinggi tanaman, jumlah daun, bobot tongkol kupasan basah, jumlah biji per baris, dan diameter tongkol merupakan karakter yang dapat dipakai sebagai tolok ukur ketahanan terhadap cekaman kekeringan
References
Aisyah, S. 2014. Keragaan Genetik Galur Jagung pada Kondisi Cekaman Kekeringan dan Pemupukan Nitrogen Rendah di Dua Lokasi. Tesis Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin, Makassar.
Arifin, Riri Lestari. 2012. Analisis Heritabilitas dan Seleksi Ketahanan Beberapa Genotipe jagung Hasil Iridiasi Sinar Gamma Terhadap Kekeringan dan Salinitas. Tesis. Universitas Hasanuddin. Makassar.
Badan Pusat Statistik. 2012. Berita Resmi Statistik. Diakses Pada Tanggal 29 Februari 2014 melalui. http://www. bps.go.id /65tahun/ data_ strategis_ 2012.pdf.
Badan Pusat Statistik. 2013. Berita Resmi Statistik. Diakses Pada Tanggal 21 Agustus 2013 melalui. http://www. bps.go.id /65tahun/ data_ strategis_ 2013.pdf.
Badan Pusat Statistik. 2014. Berita Resmi Statistik. Diakses Pada Tanggal 29 Februari 2015 melalui. http://www.pertanian.go.id/ap_ indikator/detailKategori/1/ Subsektor TanamanPanganFoodCrops Subsector.
Gustam. A. 2014. Keragaman Genetik Beberapa Genotipe Jagung (Zea mays L.) pada Berbagai Tingkat Ketersediaan Air. Skripsi Program Studi Agroteknologi, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin.
Hamid, S.A. 2011. Pertumbuhan Tanaman Tebu (Saccharum officinarum L) Hasil Seleksi NaCl Secara In-Vitro yang Toleran Terhadap Cekaman Kekeringan di Lapangan. Skripsi Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin. Makassar.
Syukur. M.. S. Sujiprihati. R.Yunianti. dan D.A Kusumah. 2011. Pendugaan Ragam Genetik dan Heritabilitas Karakter Komponen Hasil Beberapa Genotip Cabai. J. Agrivigor. Indonesia 10(2):148-156
Pesireron, M., Sirappa, M, P., Dahamaruddin, L. 2013. Keragaman Genetik Jagung Lokal di Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku. Seminar Nasional Serealia. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku. Maluku
Rustikawati., Herison, C., Sutjahjo, S, H. 2010. Keragaman Pertumbuhan Vegetatif da Reproduktif Hibrida Jagung Persilangan Galur Inbrida Mutan (M4) Pada Latosol Darmaga. Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Indonesia. Universitas Bengkulu. Bengkulu