EFEKTIFITAS PUPUK ORGANIK CAIR DAN GANDASIL.D PADA DUA JENIS SAWI DALAM SISTEM AQUAPONIK BERBASIS LELE
Abstract
Teknologi Aquaponik merupakan salah satu alternatif teknologi yang ramah lingkungan karena sistem ini dapat dibudidayakan pada lahan sempit, air terbatasan penggunaan pupuk anorganik dapat diminimalisir. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi pupuk organik cair dan gandasil D terhadap pertumbuhan dan hasil sawi (hijau dan Pakcoy) yang berbasis ikan lele pada sistem aquaponik. Penelitian di laksanakan di Kabupaten Maros, Kecamatan Lau, Kelurahan Allepolea dan Uji Laboratorium di laksanakan di Fakultas Pertanian dan Perikanan Universitas Hasanuddin berlangsung dari bulan juli - oktober 2016. Penelitian dilaksanakan dalam bentuk Rancangan Petak Terpisah (RPT) dengan 4 ulangan. Petak utama adalah Jenis Tanaman (T) yang terdiri 2 jenis yaitu ( t1) : Pakcoy, ( t2) : Sawi hijau dan Anak Petak adalah Konsentrasi pupuk organik cair dan gandasil D (P) yang terdiri 5 taraf yaitu dosis (p1 ): Pupuk organik cair 12,5 ml L-1, (p2 ): Pupuk organik cair 10 ml L-1 + Gandasil D 1,25 gr L-1 ,(p3): Pupuk organik cair 7,5 ml L-1 + Gandasil D 2,5 gr L-1,, (p4): Pupuk organik cair 5 ml L-1 + Gandasil D 3,75 gr L-1 , (p5) : Pupuk organik cair 2,5 ml L-1 + Gandasil D 5 gr L-1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis tanaman sawi hijau (t2) memberikan respon yang nyata disemua perlakuan yang digunakan dengan konsentrasi pupuk (p2) 10 ml L-1+ Gandasil D 1.25 gr L-1. Dari hasil dapat disimpulkan bahwa penggunaan pupuk organik cair dan gandasil D memberi pengaruh nyata terhadap tanaman sawi yang terintegrasi dengan ikan lele pada sistem akuaponik.
References
Ahmad T., Sofiarsih L., & Rusmana.(2007). The Growth of Patin Pangasius hypopthalmus in a close system tank. Aquaculture 2(1):67-73.
Barus T.A. (2001). Pengantar Limnologi, Studi Tentang Ekosistem Sungai dan Danau.Jurusan Biologi, Fakultas MIPA USU, Medan.
Departemen Pertanian. (2015). Lahan Produktif Pertanian. Jawa Timur. Indonesia.
Ecolife Foudation. (2011). Introduction to Vilage Aquaponics. ECOLIFE, 324 State Place, Escondido, CA 92029. 25p.
Effendie M. I. (1997). Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusantara,Yogyakarta. 163 hlm.
Fitriani.,Iskandar M ., & Ramal. (2015). Respon pertumbuhan tanaman sawi (brassica juncea l.) Secara hidroponik terhadap komposisi media tanam Dan konsentrasi pupuk organik cair . e-J Agrotekbis 3 (3) : 290-296.
Gardner F.P.,Pearce B.R., & RogerL.M. (1985). Physiology of Crop Plants. The Iowa State University Press, Iowa.
Hakim N. dkk. (1986). Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung. Lampung
Indrawati R., Indradewa D., & Utami S. N. H. (2012). Pengaruh Komposisi Media dan Kadar Nutrisi Hidroponik Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tomat (Lycopersicon esculentum Mill.). Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Lingga P.& Marsono. (2000). Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya, Jakarta
Loveless A.R. (1987). Prinsip-prinsip Fisiologi Tumbuhan Untuk Daerah Tropik. Jakarta : Gramedia).
Nyakpa dkk. (1988). Kesuburan Tanah. Universitas Lampung Press.
Rakocy J.E., Masser M.P., & Losordo T.M. (2006). Recirculating Aquaculture Tank Production Systems : Aquaponics – Integrating Fish and Plant Culture. Southern Regional Aquaculture Center, United States of Agriculture, USA. Publication No. 454
Wahyunindyawati F., Kasijadi & Abu.(2012). Pengaruh pemberian pupuk organik “Biogreen Granul” terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah. Journal Basic Science And Technology 1 : 21-25.