PENGARUH PEMBERIAN PUPUK CAIR ALGA MERAH EUCHEUMA SPINOSUM TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG PADA TANAH ASAL KECAMATAN TAMANREA MAKASSAR

  • Kurniati kurniati universitas sulawesi barat
  • welly Herman Universitas Bengkulu
Keywords: Pupuk Cair, Alga Merah, Kompos, Jagung.

Abstract

Terdapat lebih dari 600 spesies rumput laut yang tersebar di perairan Indonesia. Spesies-spesies rumput laut itu digolongkan ke dalam empat kelas, yaitu ganggang merah (Rhodophyceae), ganggang cokelat (Phaeophyceae), ganggang hijau (Chlorophyceae), dan ganggang hijau-biru (Cyanophyceae). Sebagian besar rumput laut itu belum diteliti dengan lebih mendalam mengenai kandungan zat-zatnya, oleh sebab itu beberapa jenis rumput laut dianggap memiliki nilai ekonomi yang rendah. Kebanyakan rumput laut yang kurang prospektif itu hidup liar di wilayah perairan Indonesia Timur, terutama di sekitar Pulau Sulawesi, Maluku, dan Papua. Jumlah rumput laut yang dianggap bernilai ekonomi rendah itu sebenarnya berpeluang untuk dijadikan pupuk yang mengandung unsur hara makro dan mikro cukup tinggi.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis pupuk cair yang terbaik pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman jagung (Zea mays). Penelitian ini disusun menurut Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 6 perlakuan dosis. Setiap perlakuan dilakukan ulangan sebanyak 3 kali sehingga seluruhnya terdapat 18 pot percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa perlakuan yang terbaik untuk rata-rata berat kering, serapan N, serapan P, dan serapan K tanaman jagung adalah perlakuan dengan dosis 12.5 ton/ha atau setara dengan 31,25 g/pot. Berdasarkan hasil tersebut dapat di simpulkan bahwa perlakuan dengan dosis 12.5 ton/ha mampu memberikan pengaruh yang nyata dan hasil yang terbaik untuk berat kering tanaman jagung serta serapan N, P, dan K.

References

Amri, A. I., Armaini, dan Purba, M. R. A. 2018. Medium Sub Soil Inceptisol Terhadap Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Di Pembibitan Utama. J. Agroteknologi, 8(2), 1–8.
Bintang, P.P, Okti.P, Herman B.S. 2020. Pengaruh Kompos Rumput Laut dan Azola terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah. Vegatalika. Vol 9. No.3: 500-511.
Hakim, N., 2006. Pengelolaan kesuburan tanah masam dengan Teknologi Pengapuran Terpadu. Penerbit Universitas Andalas.
Hardjowigeno, S. (2010). Ilmu Tanah. Jakarta. Akademika Pressindo.
Kamaluddin, A.A. 2011. Pemanfaatan Limbah Padat Proses Pengolahan Agar PT. Agarindo Bogatama Sebagai Media Tanam Hortikultura. Repository IPB.
Mukhlis, Sarifuddin dan H. Hanum. 2011. Kimia Tanah. Teori dan Aplikasi. USU Press.
Putro, Pratomo.U, Asmawit. 2012. Pupuk Organik dari Rumput Laut Pesisir kalimantan Barat dan Aplikasinya pada Tanaman Uji di Tanah Aluvial. Biopropal Industri. Vol.3 No.2: 57-62.
Sutedjo, M.M. 2002. Pupuk dan Cara Pemupukan. Penerbit Rhineka Cipta. Jakarta. 177 hal.
Toiby, A. R., Rahmadhani, E., dan Oksana. 2017. Perubahan Sifat Kimia Tandan Kosong Kelapa Sawit yang Difermentasi dengan Em4 pada Dosis dan Lama Pemeraman. J. Agroteknologi, 6(1), 1–8. https://doi.org/10.24014/ja.v6i1.1370.
Wijana, G., dan Raka, I. G. N. 2015. Pemanfaatan Tandan Kosong Kelapa Sawit dan Pupuk Nitrogen sebagai Substitusi Top Soil Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq) Periode Pre Nursery, 4(4), 264–273
Published
2023-03-25
Section
Articles