https://jurnal.umsrappang.ac.id/plantklopedia/issue/feedPLANTKLOPEDIA: Jurnal Sains dan Teknologi Pertanian2025-03-25T22:08:24+00:00Rifni Nikmat Syarifuddinj.planklopedia@gmail.comOpen Journal Systems<p>Jurnal PLANTKLOPEDIA (Jurnal Sains dan Teknologi Pertanian) merupakan jurnal online sistem (OJS) yang diterbitkan oleh Program Studi Agroteknologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang. Jurnal ini menyajikan artikel/karya ilmiah berupa hasil penelitian, analisis kebijakan, review/ tinjauan literatur dan gagasan penting dalam ilmu pertanian meliputi bidang Agronomi, Agribisnis, Budidaya Tanaman, Ilmu Tanah, Ilmu Hama dan Penyakit Tanaman, Teknologi Benih, Bioteknologi, Pemuliaan Tanaman, serta Tanaman Pangan dan Hortikultura. Jurnal ini diterbitkan secara berkala dua kali setahun yaitu pada bulan Maret dan September.</p>https://jurnal.umsrappang.ac.id/plantklopedia/article/view/1579Growth and Yield of Microgreens in Two Varieties of Curly Lettuce (Lactuca sativa L.) under Different Concentrations of Liquid Organic Fertilizer2025-03-25T15:53:04+00:00Indra Lesmana Saepurohmaninlesr.10@gmail.com<p><strong><em>INDRA LESMANA SAEPUROHMAN, 2024. </em></strong><strong><em>Growth and Yield of Microgreens in Two Varieties of Curly Lettuce (Lactuca sativa L.) under Different Concentrations of Liquid Organic Fertilizer. Under the guidance of YAYU SRI RAHAYU, WINDA RIANTI, dan ZAHARA MAHARDIAH.</em></strong></p> <p><strong> </strong></p> <p><em>Microgreens are plants that can be cultivated in a short period, having a lifespan longer than sprouts but younger than baby greens, yet possessing higher nutritional content than mature plants. Despite their short lifespan, the provision of additional nutrients during cultivation can enhance the growth and yield of microgreens. This study aims to investigate the growth and yield of microgreens from two lettuce varieties under various concentrations of liquid organic fertilizer (LOF). The method used in this research is an experimental method with a factorial randomized block design (RBD) consisting of two factors. The first factor is the lettuce variety, comprising 2 levels, and the second factor is the concentration of LOF, comprising 4 levels, with 3 repetitions, resulting in 24 experimental units. The treatment effects were analyzed using variance analysis, and if the F-test at the 5% level was significant, further analysis was conducted using Duncan's Multiple Range Test (DMRT) at the 5% level. The results showed interactions between the two lettuce varieties of microgreens and various LOF concentrations on parameters such as germination uniformity, plant height growth rate, fresh weight, chlorophyll content, and phenolic content. Microgreens of the Olga Red lettuce variety with an LOF concentration of 2 ml/l provided the best growth and yield in terms of germination uniformity, plant height growth rate, fresh weight and chlorophyll content. In contrast, microgreens of the New Grand Rapid lettuce variety with an LOF concentration of 6 ml/l showed the best growth in terms of root length, plant height growth rate, and chlorophyll content.</em></p> <p> </p> <p><strong><em>Keywords:</em></strong><em> Microgreens, Curly Lettuce, Liquid Organic Fertilizer, Plant Growth, Antioxidants.</em></p>2025-03-25T15:44:36+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.umsrappang.ac.id/plantklopedia/article/view/1575Pengaruh Kombinasi Cendawan Mikoriza Arbuskula Dan Phosfat Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Terong Ungu (Solanum Melongena L)2025-03-25T15:53:04+00:00rifky febriansyah2010631090127@student.unsika.ac.id<p>Penurunan pH tanah di Indonesia berdampak luas pada peningkatan budidaya tanaman sayur seperti terong ungu (<em>solanum melongena </em>L). Peningkatan terus dilakukan untuk meningkatkan produktvias hasiil, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan pemanfaatan pupuk hayati, dalam hal ini berupa Cendawan mikoriza arbuskula (CMA), yang dinilai mampu menyediakan unsur hara yang sulit tersedia dalam tanah seperti unsur P, dimana unsur P sulit tersedia di tanah yang masam akibat bersifat imobole yang terikat oleh Al, dan Fe. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbeda nyata dan dosis terbaik dari penggunaan kombinasi CMA dan pupuk SP-36 terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman terong ungu (<em>Solanum Melongena </em>L) pada tanah masam. Penelitian laksanakan di lahan kampus Universitas singaperbangsa karawang pada bulan februari sampai april 2024. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktor tunggal dengan 8 perlakuan yang diulang sebanyak 4 kali , sehingga terdapat 32 unit percobaan terdiri dari: A(10g CMA+0 Kg SP-36), B (0 g CMA+ 300 Kg SP-36), C (5 g CMA + 150 Kg SP-36), D ( 5 g CMA + 200 Kg SP-36), E (5 g CMA + 250 Kg SP-36), F(2 g CMA + 150 Kg SP-36), G (2 g CMA + 200 Kg SP-36), H ( 2 g CMA + 250 Kg SP-36). Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, diameter batang, dan panjang akar. Perlakuan E (5 g CMA + 250 Kg SP-36) memberikan hasil tertinggi tinggi tanaman sebesar (66,23 cm), Diameter batang (13,40 mm). Perlakuan A ( 10g CMA+0 kg SP-36) memberikan hasil tertinggi panjang akar sebesar ( 26,40 cm).</p> <p> </p>2025-03-25T15:47:59+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.umsrappang.ac.id/plantklopedia/article/view/1578Pengaruh Kmposisi Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Microgreens Dua Varietas Tanaman Bayam2025-03-25T15:53:04+00:00Fachrunnisa Ahmadifachrunnisa08585@gmail.com<p></p> <p class="s23"><span class="s22"><span class="bumpedFont15">Microgreens</span></span><span class="s15"><span class="bumpedFont15"> merupakan tanaman yang dibudidayakan dalam waktu panen singkat. Kandungan nutrisi tanaman </span></span><span class="s22"><span class="bumpedFont15">microgreens</span></span><span class="s15"><span class="bumpedFont15"> lebih tinggi dibanding tanaman biasa. Umur panen </span></span><span class="s22"><span class="bumpedFont15">microgreens</span></span><span class="s15"><span class="bumpedFont15"> yang singkat, maka perlu adanya pemberian komposisi media tanam yang tepat untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil </span></span><span class="s22"><span class="bumpedFont15">microgreens</span></span><span class="s15"><span class="bumpedFont15"> tanaman bayam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui </span></span><span class="s15"><span class="bumpedFont15">pengaruh</span></span> <span class="s15"><span class="bumpedFont15">komposisi</span></span><span class="s15"><span class="bumpedFont15"> media </span></span><span class="s15"><span class="bumpedFont15">tanam</span></span> <span class="s15"><span class="bumpedFont15">terhadap</span></span> <span class="s15"><span class="bumpedFont15">pertumbuhan</span></span><span class="s15"><span class="bumpedFont15">dan </span></span><span class="s15"><span class="bumpedFont15">hasil</span></span> <span class="s22"><span class="bumpedFont15">m</span></span><span class="s22"><span class="bumpedFont15">icrogreens</span></span> <span class="s15"><span class="bumpedFont15">dua</span></span> <span class="s15"><span class="bumpedFont15">varietas</span></span> <span class="s15"><span class="bumpedFont15">tanaman</span></span> <span class="s15"><span class="bumpedFont15">bayam</span></span><span class="s15"><span class="bumpedFont15">(</span></span><span class="s22"><span class="bumpedFont15">A</span></span><span class="s22"><span class="bumpedFont15">maranthus</span></span> <span class="s15"><span class="bumpedFont15">L.</span></span><span class="s15"><span class="bumpedFont15">)</span></span><span class="s15"><span class="bumpedFont15">. Metode yang digunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola Faktorial, terdiri dari 10 perlakuan dan 3 ulangan: k1 (100% Tanah), k2 (100%Ccocopeat), k3 (75% Tanah + 25% Cocopeat), k4 (50% Tanah + 50% Cocopeat), k5 (25% Tanah + 75% Cocopeat) dan dianalisis menggunakan uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5%. Hasil penelitian memberikan pengaruh interaksi terhadap parameter daya kecambah, keserempakan tumbuh, laju pertumbuhan tinggi tanaman, bobot segar dan kandungan fenolik</span></span><span class="s22"><span class="bumpedFont15">. </span></span><span class="s15"><span class="bumpedFont15">Varietas bayam hijau Maestro dengan media tanam 100% </span></span><span class="s22"><span class="bumpedFont15">cocopeat</span></span><span class="s15"><span class="bumpedFont15"> terbaik pada parameter persentase daya kecambah, keserempakan tumbuh, bobot segar dan kandungan fenolik. Varietas bayam merah Mira dengan komposisi media tanam 75% tanah + 25% </span></span><span class="s22"><span class="bumpedFont15">cocopeat</span></span><span class="s15"><span class="bumpedFont15"> terbaik pada parameter persentase daya kecambah, keserempakan tumbuh dan bobot segar. Kandungan fenolik tertinggi berada pada komposisi media tanam 25% tanah + 75% </span></span><span class="s22"><span class="bumpedFont15">cocopeat.</span></span></p> <div class="s24"> </div>2025-03-25T15:52:20+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.umsrappang.ac.id/plantklopedia/article/view/1580PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI BOKASHI KOTORAN SAPI DAN PUPUK KALIUM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TIMUN APEL (Cucumis melo L.)2025-03-25T15:59:02+00:00Syauqi Faiz Mawarid Nurrohmansyauqifaiz1@gmail.com<p>Pupuk Bokashi merupakan salah satu nutrisi dari bahan organik yang mampu memperbaiki karakteristik fisik, kimia, dan biologi tanah. Nutrisi yang ada pada pupuk bokashi kotoran sapi dapat dikombinasikan dengan pupuk kalium. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis kombinasi pupuk bokashi kotoran sapi dan pupuk kalium paling baik dan optimal terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman timun apel. Penelitian dilaksanakan di Desa Pasirjengkol, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Karawang, pada bulan April 2024 sampai Juni tahun 2024. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktor tunggal dengan 10 perlakuan, 3 ulangan dan 3 sampel tanaman, sehingga terdapat 90 unit percobaan terdiri dari: : A (Kontrol KCl 275 kg/ha), B (Pupuk KCl 250 kg/ha + Pupuk Bokashi Kotoran Sapi 15 t/ha), C (Pupuk KCl 250 kg/ha + Pupuk Bokashi Kotoran Sapi 20 t/ha), D (Pupuk KCl 250 kg/ha + Pupuk Bokashi Kotoran Sapi 25 t/ha), E (Pupuk KCl 275 kg/ha + Pupuk Bokashi Kotoran Sapi 15 t/ha), F (Pupuk KCl 275 kg/ha + Pupuk Bokashi Kotoran Sapi 20 t/ha), G (Pupuk KCl 275 kg/ha + Pupuk Bokashi Kotoran Sapi 25 t/ha), H (Pupuk KCl 300 kg/ha + Pupuk Bokashi Kotoran Sapi 15 t/ha), I (Pupuk KCl 300 kg/ha + Pupuk Bokashi Kotoran Sapi 20 t/ha), J (Pupuk KCl 300 kg/ha + Pupuk Bokashi Kotoran Sapi 25 t/ha. Hasil percobaan diuji dengan uji F, apabila berpengaruh nyata maka akan diuji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT) taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perlakuan berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman. Perlakuan I (Pupuk KCl 300kg/ha + pupuk bokashi 20t/ha) memberikan hasil paling tinggi pada panjang sulur (125,09 cm), diameter batang (4,71 mm), jumlah daun (49,22 helai), bobot buah (415,67 g), diameter buah (94,48 mm), dan kemanisan buah (10,97 brix).</p>2025-03-25T15:59:02+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.umsrappang.ac.id/plantklopedia/article/view/1700PENGARUH BERBAGAI VARIETAS DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium Ascolanicum) ASAL BIJI (TRUE SHALLOT SEED)2025-03-25T16:07:30+00:00Ahmad bajoahmadbajo82@gmail.comAkmal akmalahmadbajo82@gmail.comYumna -ahmadbajo82@gmail.com<p><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh varietas serta Jarak Tanam berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan dan produksi Bawang Merah ( </span></span><em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Allium Ascolanicum</span></span></em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"> ) Asal Biji (True Shallot Seed). Jenis penelitian dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan rencana percobaan menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama adalah jenis varietas dan faktor kedua adalah kerapatan tanah atau jarak tanam. Pengumpulan data melalui ekperimen atau uji coba. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan uji statistika menggunakan ANOVA dan uji lanjut Duncam Multipl4 Range Test (DMRT). Hasil penelitian berdasarkan perlakuan yang telah dilakukan pada berbagai varietas menunjukkan bahwa perlakuan tersebut berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 6 Minggu Setelah Tanam (MST). Pertumbuhan dan hasil tanam bawang merah dari varietas ketiga menunjukkan bahwa jarak tanam 20 cm x 20 cm (JT4) adalah jarak tanam terbaik dibandingkan dengan perlakuan jarak tanam yang lainnya. Berdasarkan hasil uji berat umbi basah dapat diketahui bahwa pertumbuhan dan hasil produksi tanaman bawang merah terbaik diperoleh pada perlakuan varietas Sanren dengan jarak tanam 20 cm x 20 cm.</span></span></p>2025-03-25T16:07:30+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.umsrappang.ac.id/plantklopedia/article/view/1701FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI DAN MINAT PEMUDA TANI UNTUK BEKERJA DI SEKTOR PERTANIAN TANAMAN PANGAN (PADI SAWAH) DI KECAMATAN WALENRANG UTARA2025-03-25T16:12:18+00:00Ansar ansaransarpaelongan45@gmail.comAnnas Bocengansarpaelongan45@gmail.comIdawati -ansarpaelongan45@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi dan minat pemuda tani terhadap kegiatan pertanian pangan, serta mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat pemuda tani untuk bekerja di sektor pertanian tanaman pangan di Kecamatan Walenrang Utara. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan kualitatif, dengan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini berasal dari data primer dan data sekunder. Populasi dalam penelitian ini merupakan populasi besar, sehingga teknik penentuan sampel menggunakan metodo snowball sampling. Setelah diperoleh, data dianalisis menggunakan analisis deskriptif yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskriptifkan atau menggambarkan data yang terkumpul. Hasil penelitian menunujukkan persepsi dan minat pemuda tani di Kecamatan Walenrang Utara memiliki persepsi positif terhadap pekerjaan disektor pertanian tanaman pangan dengan rata-rata 88% pada setiap aspek penilaiannya. Dan faktor-faktor yang mempengaruhi pemuda tani di Kecamatan Walenrang Utara juga menunjukkan minat pemuda terhadap pekerjaan di sektor pertanian tanaman pangan sangat tinggi. Rata-rata persentase disetiap aspek kinerja mencapai 80,1% dengan kategori aspek penilaian sangat setuju.</p>2025-03-25T16:12:18+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.umsrappang.ac.id/plantklopedia/article/view/1705SIKAP PETANI ATAS HASIL REKOMENDASI TUDANG SIPULUNG TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI TANAMAN PADI DI KECAMATAN BUPON KABUPATEN LUWU2025-03-25T19:35:40+00:00Irwan Hamka Hamkairham.bua87@gmail.com<p>Tradisi <em>Tudang Sipulung</em> menjadi media komunikasi bagi setiap petani yang bertujuan membicarakan hal yang terkait dengan kegiatan usahatani. Tujuan penelitian ini adalah untuk untuk mengetahui bagaimana sikap petani atas hasil rekomendasi Tudang Sipulung terhadap peningkatan produksi tanaman padi. Lokasi Penelitian ini di Kecamatan Bupon Kabupaten Luwu Provinsi Sulawesi Selatan, Penelitian dilaksanakan selama bulan Januari sampai Februari 2024. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder. Metode analisis data menggunakan analisis statistic deskriptif berupa data interval. Hasil penelitian sikap petani atas rekomendasi tudang sipulung terhadap peningkatan produksi padi di Kecamatan Bupon Kabupaten Luwu pada Aspek kognitif menunjukkan bahwa sikap sangat setuju, demikian pula pada aspek afektif serta psikomotorik. Dengan demikian kegiatan tudang sipulung sangat diperlukan oleh petani karena didalamnya terdapat hal yang sangat dibutuhkan petani dalam kegiatan usahataninya.</p> <p>Kata Kunci. : Afektif ; Kognitif ; Psikomotorik ; Petani ; Tudang Sipulung,</p> <p> </p>2025-03-25T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.umsrappang.ac.id/plantklopedia/article/view/1706RESPON BENIH JAGUNG (Zea mays L.) KADALUARSA TERHADAP INVIGOR BERBAGAI ZAT PENGATUR TUMBUH)2025-03-25T22:05:11+00:00Irwan irwan Nooyoirwan.nooyo87@gmail.com<p><strong><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">ABSTRAK</span></span></strong></p> <p><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Dalam usaha budidaya jagung diperlukan benih yang memilki daya kecambah yang tinggi dan viabilitas yang baik dalam usaha peningkatan produktivitas jagung. Benih yang berkualitas dapat diamatai dari jumlah kecambah yang menyimpang, daya kecambah bentuk tidka normal, dan toleransi terhadap kecambah dalam kaitanya dengan kondisi suboptimal. Peningkatan kualitas dapat dilakukan melalui beberapa teknik invigorasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui respon benih jagung kadaluarsa terhadap invigor berbagai zat pengatur tumbuh. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok terdiri dari 10 perlakuan yaitu perlakuan benih baru + Aquades, benih baru + 500 cc/L ZPT ektrak tauge, benih baru + 500 cc/L ZPT air kelapa muda, benih baru + 0,2 cc/L Auksin , E benih kadaluarsa + 0,2 cc/L Giberelin, benih kadaluarsa + Aquades, benih kadaluarsa + 500 cc/L ZPT tauge, benih kadaluarsa + 500 cc/L ZPT air kelapa, benih kadaluarsa + 0,2 cc/L Auksin dan benih kadaluarsa + 0,2 cc/L Giberelin. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali, hingga mendapatkan 30 satuan percobaan. Percobaan yang digunakan adalah dengan metode uji pasir di Screen House, dimana satu nampan terdiri dari 100 butir benih. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan B (benih baru + 500 cc/L ZPT ekstrak tauge) memberikan hasil terbaik pada pengamatan laju perkecambahan dan keserampakan tumbuh serta perlakuan C (benih baru + 500 cc/L ZPT air kelapa muda) memberikan hasil terbaik pada daya kecambah dan kecepatan tumbuh.</span></span></p> <p><strong><em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Kata kunci : Invigororasi, Jagung, Mutu Benih, Vigor, Viabilitas</span></span></em></strong></p>2025-03-25T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.umsrappang.ac.id/plantklopedia/article/view/1735Pengaruh Jumlah Benih Perlubang Tanam Dan Pengunaan Pupuk Organik Cair (POC) Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Padi (Oriza sativa/ L) Varietas Inpari-IR Nutri Zinc2025-03-25T22:08:24+00:00Yulan Ismailyulanismail098@gmail.com<p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Pendekatan yang dapat dilakukan dalam hal peningkatan produksi padi sawah adalah dengan memperbaiki sistem budidaya seperti penggunaan pupuk organic dan mengatur jumlah benih perlubang tanam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan jumlah benih perlubang tanam dan penggunaan POC pada pertumbuhan dan hasil tanaman padi inpari nutrizinc. Metode yang digunakan pada penelitian ini rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri dari 6 taraf perlakuan yaitu N0J1 (tanpa pupuk + 1 biji perlubang tanam), N0J2 (tanpa pupuk + 2 biji perlubang tanam), N1J1 (POC 10 ml + 1 biji perlubang tanam), N1J2 (POC 10 ml + 2 biji perlubang tanam), N2J1 (POC 20 ml + 1 biji perlubang tanam) , N2J2 (POC 20 ml + 2 biji perlubang tanam). Setiap perlakuan terdiri dari 2 unit dan diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 36 unit percobaan. Hasil penelitian menujukan bahwa pemberian POC dan jumlah bibit perlubang tanam memberikan pengaruh nyata pada varibel pengamatan tinggi tanaman 4 MST dan jumlah anakan produktif Masing masing pada perlakuan N2J1 yaitu poc 20 ml dan 1 biji perlubang tanam. Sehingga nantinya diperoleh pertumbuhan dan hasil tanaman pada perlakuan POC 20 ml dan 1 bibit perlubang tanam.</p> <p>Kata kunci : jumlah bibit, padi sawah nutri zinc, POC</p>2025-03-25T22:08:24+00:00##submission.copyrightStatement##