IDENTIFIKASI DAN DISTRIBUSI SAMPAH BERDASARKAN JENIS DAN BOBOT DI PESISIR TELUK PAREPARE
Abstract
. Sampah laut merupakan salah satu masalah besar di teluk pare-pare. Sampah laut berpotensi meningkat setiap tahun akibat peningkatan jumlah penduduk, sementara itu belum ada indikasi pengelolaan sampah laut yang telah diaplikasikan. Sampah laut sulit untuk diprediksi asal, sebaran, jenis dan volumenya. Dampak sampah laut sangat luas, dampak terhadap sosial misalnya berkurangnya nilai estetika suatu wilayah, mengganggu aktifitas umum masyarakat seperti jalan atau alur pelayaran, meningkatkan keresahan masyarakat seperti ancaman bagi masyarakat yang tinggal di tepi pantai jika terjadi badai sampah laut akan terbawa sampai sekitar pemukiman penduduk dan menimbulkan kerugian ekonomi dari beberapa kegiatan masyarakat. Jenis sampah laut yang pada umumnya ditemukan di lokasi penelitian berupa sampah plastik lunak, plastik keras, kaca, kayu, kain, dan lain-lainnya. Namun jenis sampah yang paling dominan di setiap lokasi adalah sampah plastik lunak. Bobot total sampah yang didapatkan dari ketiga lokasi yaitu 137, 91 kg/3.000 m2 dan dari ketiga stasiun pengamatan stasiun III memiliki nilai tertinggi sebesar 126,82 kg. Rata-rata kepadatan sampah di Kota Pare-pare menurut jumlah potongan sebesar 1.185 item dan untuk rata-rata kepadatan menurut berat sebesar 38,22 kg.
References
Acharya A, . 2018. Laporan Sintesis: Hotspot Sampah Laut Indonesia. Jakarta
Adibhusana, M.N., Hendrawan, I.G., Karang, W.G. 2016. Model Hidrodinamika Pasang Surut di Perairan Pesisir Barat Kabupaten Bali. Journal of Marine and Aquatic Sciences. Universitas Udayana. Bukit Jimbaran Bali.
Australia Limited. 2016. Marine Debris. www.Cleanup.org Brunner,
Brunner, K. 2014. Effect of Wind and Wave-Driven Mixing on Subsurface PlasticMarine Debris Concentration. Thesis. University of Delaware.
Buzzfeed, 2018. Mikroplastik
Chandra, B 2006 pengantar kesehatan lingkungan
CBD. Convention on Biological Diversity. 2012. Impacts of Marine Debris On Biodiversity. Currents Status and Potential Pollution. CBD Technical Series No.67.
CSIRO. 2014. Marine debris: Sources, Distribution and Fate of Plastic and Other Refuse – and Its Impact on Ocean and Coastal Wildlife. www.csiro.au.
Damis, D., Surianti, S., Hasrianti, H., Putri, A. R. S., & Mursalat, A. (2023). Persepsi Masyarakat Terhadap Pembangunan Infrastruktur Penataan Kawasan Pesisir Pantai Cempae. JURNAL ILMIAH WAHANA LAUT LESTARI (JIWaLL), 1(1), 10-17.
Hanafiah, A. K. 2007. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Raja Grafindo Persada. Jakarta
Hetherington J., Leous J., Anziano J., Brockett D., Cherson A., Dean E., Dillon J., Johnson T., Littman M., Lukehart N., Ombac J., Reilly K., 2005. The Marine Debris Research, Prevention and Reduction Act: A Policy Analysis. Columbia University New York, New York
Isman. F.M,. 2016. Identifikasi Sampah Laut di Kawasa Wisata Pantai Kota Makassar. Skripsi. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. Unhas. Makassar
Jambeck R., J., Roland G., Chris W., Theodore R., S., Miriam P., Anthony A., Ramani N. and Kara L. 2015. Plastic Was Inputs From Land Into The Ocean. Journal. Science.
KIARA, 2018. Pusat data dan informasi sampah.
Mason C. F. 1981. Biology of Freshwater Pollution Longman. New York.
NOAA. 2016a. Marine Debris Program. www.marinedebris.noaa.gov.
NOAA. 2016. Marine Debris Impacts on Coastal and Benthic Habitats. NOAA Marine Debris Habitat Report
Nontji, A. 1987. Laut Nusantara. Penerbit Djambatan. Jakarta.
Nontji, A. 1987. Laut Nusantara. Penerbit Djambatan. Jakarta
Notoatmodjo S. 2011. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni.PT Rineka Cipta, Jakarta.
Nybakken J. W., 1992. Biologi laut. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Opfer, S., Arthur C., and Lippiat, S. 2012. Marine Debris Shoreline Survey Field Guide. NOAA.
Putuhena S. Hugo. 2016. Metode Survey Oseanografi ; Pengukuran Gelombang Laut. https://www.scribd.com/.
Renwarin A., Rogi O.A.H., Sela R.L.E., 2002. Studi Identifikasi Sistem Pengelolaan Sampah Permukiman Di Wilayah Pesisir Kota Manado. Jurnal. Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Sam Ratulangi. Manado