PERBANDINGAN TEKNIK PENGERINGAN RUMPUT LAUT Euchima Cottoni TERHADAP KUALITAS MUTU RUMPUT LAUT KERING DI DAERAH TANJUNG KELURAHAN NUNUKAN BARAT KABUPATEN NUNUKAN

  • jemri jemri Politeknik Negeri Nunukan
  • Harizatul Janah Politeknik Negeri Nunukan
Keywords: Perbandingan, Pengeringan, Rumput laut

Abstract

Kalimantan Utara merupakan salah satu Provinsi penghasil rumput laut di Indonesia dimana dari 5 Kabupaten/Kota yang ada di Kalimantan Utara terdapat dua Kabupaten/Kota yang membudidayakan rumput laut yaitu Kabupaten Nunukan dan Kota Tarakan yang diolah menjadi rumput laut kering. Untuk menangani hasil rumput laut ini diperlukan sebuah metode pengeringan yang sesuai dan mudah digunakan oleh masyarakat dan perlu untuk diketahui apa saja metode pengeringan rumput laut dan dampak pengeringan tersebut terhadapat kualitas mutu yang ada di masyarakat terutama masyarkat Kelurahan Nunukan Barat. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan masyarakat setempat memiliki 4 jenis metode pengeringan yang digunakan, yakni metode pengeringan dengan alas, metode pengeringan gantung, metode pengeringan para- para dan metode pengeringan Dome Dryer. Dari ke-4 metode pengeringan tersebut metode pengeringan gantug merupakan metode pengeringan yang memiliki hasil pengeringan yang baik karena dalam proses pengeringannya tidak melakukan pemotongan terhadap pangkal/batang rumput laut walaupun demikinan metode ini kurang diminati oleh masyarakat setempat dan lebih memilih metode pengeringan para-para yang dinilai lebih efektif oleh masyarakat. Untuk metode pengeringan dengan alas memiliki permasalahan dalam segi higenitas dan proses pengeringan yang tidak merata sedangkan metode pengeringan Dome dryer dinilai tidak efektif oleh masyarakat karena dapat merusak rumput laut yang dikeringkan.

References

Kasrul, N.A. (2018).”Rancangan Bangun Sistem Pengeringan Rumput Laut Berbasis Arduino Uno Di Kabupaten Takalar”. Makassar : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Alaudin Makassar.

Direktorat Jendral Perikanan Budidaya Kementerian dan Kelautan. (2015).”Petunjuk Praktis Mengelola Pasca Panen Rumput Laut”. http://djpb.kkp.go.id/index.php/mobile/arsip/c/265/PETUNJUK-PRAKTIS-MENGELOLA-PASCA-PANEN-RUMPUT-LAUT/?category_id=13 (di akses pada Juni 2022).

Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan. (2018). ”8 Jenis – jenis Rumput Laut di Indonesia”.http://dkpp.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/8-jenis-jenis-rumput-laut-di-indonesia-53 (di akses pada Juni 2022).

Dicky. (2022). “Daya Saing Ekspor Rumput Laut Dengan Kolaborasi Lintas Sektor”. http://www.Narahubung.id/2021/10/29/daya-saing-ekspor-rumput-laut-dengan-kolaborasi-lintas-sektor/%3famp=1?espv=1 (di akses pada Juni 2022).

Fauzi, A. (2019) .”Penyimpanan Rumput Laut di Salah Satu UKM Kabupaten Gunung Kidul”. http://www.mekanisasikp.web.id/2019/12/penyimpanan-rumput-laut-di-salah-satu.html?m=1 (di akses pada Juni 2022).

Hamid, A. (2009). “Pengaruh Berat Bibit Awal dengan Metode Apung (Floating method) Terhadap Persentase pertumbuhan Harian Laut (Eucheuma cottonii)”.Malang : Universitas Islam Negeri Malang.

Soenardjo, N. (2011). ”Aplikasi Budidaya Rumput Laut Eucheuma cottonii (Weber van Bosse) Dengan Metode Jaring Lepas Dasar (Net Bag) Model Cidaun”.Semarang : Universitas Diponegoro.

Wirawan, G.A. (2013).”Pengaruh Ketebalan Tumpukan Pengeringan Terhadap Mutu Rumput Laut Kering Selama Penyimpanan”.Mataram : Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri Universitas Mataram.

Published
2024-04-25
Section
Articles

Most read articles by the same author(s)

Obs.: This plugin requires at least one statistics/report plugin to be enabled. If your statistics plugins provide more than one metric then please also select a main metric on the admin's site settings page and/or on the journal manager's settings pages.