Karakterisasi Mutu Pascapanen Rumput Laut (Kappaphycus alvarezii) Desa Torokeku Kabupaten Konawe Selatan Sulawesi Tenggara
Abstract
Rumput laut kering merupakan bentuk penanganan pascapanen dan menjadi produk utama yang dihasilkan dari budidaya rumput laut hampir di semua wilayah di Indoneisia. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh karasteristik mutu rumput laut kering (Kappaphycus alvarezii) yang dibudidayakan di Desa Torokeku, Kabupaten Konawe Selatan. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dengan mengamati 5 sampel rumput laut kering yang bersumber dari 5 petani rumput laut berbeda. Sampel kemudian diuji mutunya berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) 2690:2015 mengenai rumput laut kering. Hasil penelitian selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Hasil Uji Sensori kenampakan rumput laut kering diperoleh nilai rata-rata sebesar 7,3 (sedikit kurang bersih, warna kurang cerah, spesifik jenis). Uji Sensori tekstur diperoleh nilai rata-rata 7,5 (tekstur kering kurang merata, liat tidak mudah dipatahkan). Nilai kenampakan dan tekstur telah memenuhi standar SNI yaitu minimal 7. Hasil pengujian impuritis kasar menunjukkan rata-rata nilai sebesar 15.03% dimana SNI mempersyaratkan maksimal 3%, yang menunjukkan belum memenuhi SNI. Uji kimia terdiri dari uji kadar air dan uji CAW (Clean Andhydrous Weed ). Hasil pengujian kadar air menunjukkan rata-rata 35,12% dimana SNI mempersyaratkan maksimal 30%, hal ini menunjukkan belum memenuhi standar SNI. Hasil pengujian CAW menunjukkan nilai rata-rata 33,16% dimana SNI mempersyaratkan minimal 50%, yang berarti belum memenuhi standar SNI. Kesimpulan dari penelitian ini adalah rumput laut kering yang dikelola dan dibudidayakan di Desa Torokeku belum memenuhi standar SNI 2690:2015, namun peluang untuk perbaikan agar bisa memenuhi standar SNI dapat dilakukan dengan perbaikan pada penanganan pascapanen yang tepat.
References
Badan Pusat Statistik (BPS). 2024. Produksi dan Nilai Produksi Perikanan Budidaya Menurut Provinsi dan Jenis Budidaya, 2022, Terakhir Diperbarui : 26 Februari 2024 https://www.bps.go.id/id/statistics-table/3/U20wMk16RmhlR1JLWkdrMWRYQkxUVzB2YXpSelp6MDkjMw==/produksi-dan-nilai-produksi-perikanan-budidaya-menurut-provinsi-dan-jenis-budidaya--2021.html?year=2022. Diakses 2 Oktober 2024.
Badan Pusat Statistik (BPS). 2024. Produksi dan Nilai Produksi Perikanan Budidaya Menurut Kabupaten/Kota dan Komoditas Utama di Provinsi Sulawesi Tenggara, 2022, Terakhir Diperbaharui: 9 Juli 2024. https://sultra.bps.go.id/id/statistics-table/1/NDY5NyMx/produksi-dan-nilai-produksi-perikanan-budidaya-menurut--kabupaten-kota-dan-komoditas-utama-di-provinsi-sulawesi--tenggara--2022.html. Diakses 2 Oktober 2024.
Badan Standar Nasional. (2015). Standar Nasional Indonesia Rumput Kaut Kering SNI. 2690:2015.
Badan Standar Nasional. (2011). Petunjuk Pengujian Organoleptik dan atau Sensori Pada Produk Perikanan. SNI 2346:2011.
Badan Standar Nasional. (2015). Penentuan Impurities pada Rumput Laut. SNI .8169:2015.
Badan standar Nasional. (2011). Cara uji kimia – Bagian 5: Penentuan kadar logam berat Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd) pada produk perikanan. SNI 2354.5:2011.
Chen, Z., L., Liu, Y., Wen, Y., Shan, S., & Zhao, C. (2024). Seaweed as a sustainable future food source. International Journal of Food Science & Technology.
Cherry, P.; O’Hara, C.; Magee, P.J.; McSorley, E.M.; Allsopp, P.J. Risks and benefits of consuming edible seaweeds. Nutr. Rev. 2019, 77, 307–329.
Fajriah., Junaidin., Iin N., & Kobajashi. (2019). Pemanfaatan dan Peningkatan Produksi Rumput Laut bagi Masyarakat Desa Torokeku, Kecamatan Tinanggea, Konawe Selatan, Sultra. Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 2019, Vol. 4 No. 1, Page: 11-18 https://dx.doi.org/10.30653/002.201941.77 .
FAO (Food and Agriculture Organisation of the United Nations). (2023). FishStatJ (softward for FAO’S Fisheries and Aquaculture statistics). https://www.fao.org/home/search/en/?q=seaweed.
Fransiska, D., Akbar, A., Rahmawati, R., & Giyatmi, G. (2020). KARAKTERISASI NATRIUM ALGINAT DARI BANTEN, LAMPUNG DAN YOGYAKARTA. Jurnal Teknologi Pangan dan Kesehatan (The Journal of Food Technology and Health), 2(2), 97-104.
Leandro, A., Pacheco, D., Cotas, J., Marques, J. C., Pereira, L., & Gonçalves, A. M. (2020). Seaweed’s bioactive candidate compounds to food industry and global food security. Life, 10(8), 140.
Manaway, I. M., & Rashedy, S. H. (2022). The ecology and physiology of seaweeds: An overview. Sustainable global resources of seaweeds volume 1: Bioresources, cultivation, trade and multifarious applications, 3-16.
Mursalim, M., & Samsuar, S. 2021. The Effect of Thickness and Reversal Frequency of Seaweed Gracilaria sp Drying. Jurnal Agritechno, 42-50.
Nurdin I.N & Dustan, (2021). Evaluasi Mutu Pascapanen Rumput Laut Eucheuma Cottonii di Kabupaten Buton Tengah Provinsi Sulawesi Tenggara. Jurnal Agrokompleks, vol. 10, no. 1
Nuryadi A.M., La Sara., La Rianda., Azhar B., Suharta A.H., & Eddy H. (2020). Pemilihan Lokasi Strategis Agroindustri Rumput Laut di Provinsi Sulawesi Tenggara. Saintek Perikanan: Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology. Vol. 16 No. 4 : 278-285. https://doi.org/10.14710/ijfst.16.4.278-285.
Pereira, L. (Ed.) Edible Seaweeds of the World; CRC Press: Boca Raton, FL, USA, 2016.
Rauf, R. F. 2021. Pemodelan Kinetika Pengeringan Rumput Laut Eucheuma cottonii Menggunakan Pengering Surya Efek Rumah Kaca. Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, 7(1), 139-152.
Setianingsih D, Anton A, Maya P S. 2010. Analisis Sensori untuk Industri Pangan dan Agro. Bogor: IPB Press.
Wianti NI., Buana T., Suriana., Abdullah S., & Tadjuddah M. (2021). Analisis sistem mata pencaharian on-fishing dan on-farm rumah tangga nelayan sama bajo torokeku. Jurnal Ilmiyah Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap. Vol 1, No 02.