Mutu Tepung Beras berdasarkan Lama Perendaman

Main Article Content

Rismawati Rismawati
Andi Nurwidah

Abstract

Beras merupakan salah satu serealia yang menjadi salah satu sumber karbohidrat pokok bagi sebagian masyarakat di dunia termasuk di Indonesia. Selain digunakan sebagai makanan pokok berupa nasi, beras juga dapat dijadikan produk tepung beras. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui mutu tepung beras berdasarkan lama perendaman ditinjau dari sifat organoleptik, analisis kadar air dan analisis kadar abu. Penelitian ini dilakukan dengan 3 perlakuan 3 pengulangan. Perlakuan yang dimaksud adalah dengan lama perendaman beras yang berbeda. Pada perlakuan A (beras direndam selama 24 jam), B (beras direndam selama 48 jam), dan C (beras direndam selama 72 jam). Parameter yang diamati meliputi kadar air, dan kadar abu dan uji organoleptik. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL), apabila ada beda nyata dipakai uji lanjut Duncan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lama perendaman berpengaruh nyata terhadap uji organoleptik, kadar air, dan kadar abu. Uji organoleptik tertinggi terdapat pada perlakuan B dengan uji hedonik tekstur sebesar 3,960, uji hedonik aroma sebesar 3,427, dan uji hedonic warna sebesar 4,04. Kadar air tertinggi terdapat pada perlakuan A sebesar 11,80%, kadar abu tertinggi pada perlakuan A sebesar 0,28%.Beras merupakan salah satu serealia yang menjadi salah satu sumber karbohidrat pokok bagi sebagian masyarakat di dunia termasuk di Indonesia. Selain digunakan sebagai makanan pokok berupa nasi, beras juga dapat dijadikan produk tepung beras. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui mutu tepung beras berdasarkan lama perendaman ditinjau dari sifat organoleptik, analisis kadar air dan analisis kadar abu. Penelitian ini dilakukan dengan 3 perlakuan 3 pengulangan. Perlakuan yang dimaksud adalah dengan lama perendaman beras yang berbeda. Pada perlakuan A (beras direndam selama 24 jam), B (beras direndam selama 48 jam), dan C (beras direndam selama 72 jam). Parameter yang diamati meliputi kadar air, dan kadar abu dan uji organoleptik. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL), apabila ada beda nyata dipakai uji lanjut Duncan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lama perendaman berpengaruh nyata terhadap uji organoleptik, kadar air, dan kadar abu. Uji organoleptik tertinggi terdapat pada perlakuan B dengan uji hedonik tekstur sebesar 3,960, uji hedonik aroma sebesar 3,427, dan uji hedonic warna sebesar 4,04. Kadar air tertinggi terdapat pada perlakuan A sebesar 11,80%, kadar abu tertinggi pada perlakuan A sebesar 0,28%.

Article Details

Section
Articles