Peningkatan Produksi Bahan Pangan Aplikasi Trichoderma

Main Article Content

Andi Ayu Nurnawati
Zahid Rasya Hidayat

Abstract

Peningkatan produksi dan produktivitas diupayakan dengan penerapan teknologi inovatif. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah pemanfaatan biofertilizer. Salah satu mikroorganisme fungsional yang dikenal sebagai biofungisida adalah jamur trichoderma. Tujuan penulisan artikel ini adalah pengkajian mengenai peningkatan produksi bahan pangan aplikasi Trichoderma. Hasil kajian membuktikan aplikasi Tricodherma pada bahan pangan dapat meningkatkan produksi bahan pangan berdasarkan artikel yang telah ditinjau oleh penulis. Beberapa bahan pangan yang telah ditinjau melalui artikel yaitu jagung, bawang merah, padi/gabah, jagung manis dan cabai rawit. Semua artikel yang ditinjau menunjukkan peningkatan produksi, baik yang tinjau dengan beberapa perlakuan maupun hanya langsung dengan persentasi peningkatannya.

Article Details

Section
Articles

References

Charisma, A. M., & Rahayu, Y. S. (2012). Pengaruh Kombinasi Kompos Trichoderma dan Mikoriza Vesikular Arbuskular ( MVA ) terhadap Pertumbuhan Tanaman Kedelai ( Glycine max ( L .) Merill ) pada Media Tanam Tanah Kapur. LenteraBio, 1(3), 111–116.
Indriani, R. dan E. (2021). Aplikasi Bokashi Serasah Edamame dengan Bioaktivator Trichoderma Sp . Sebagai Substitusi Pupuk N Pada Budidaya Tanaman Jagung Manis ( Zea mays saccharata Sturt ) Kata Kunci : Jagung manis merupakan tanaman jagung yang bijinya mengandung endosperm yang mem (pp. 98–107). Politeknik Negeri Jember.
Nurnawati, A. A., & Syarifuddin, R. N. (2020). Identifikasi Pengaruh Dosis Pemupukan Trichokompos terhadap Fase Awal Pertumbuhan Tanaman Jagung Ungu Antioksidan, 29(3), 191–196.
Rahimah, M. Mardhiansyah, D. Y. (2015). Pemanfaatan Kompos Berbahan Baku Ampas Tebu (Saccharum sp.) dengan Bioaktivator Trichoderma sp. Sebagai Media Tumbuh Semai Acacia crassicarpa. Jom Faperta, 2(1).
Soenartiningsih, Tenrirawe, A., & Talanca, A. H. (2015). Penggunaan Formulasi Biofungisida Trichoderma dan Gliocladium dengan Waktu Simpan yang Berbeda dalam Mengendalikan Penyakit Busuk Pelepah pada Jagung. In Prosiding Seminar Nasional Serealia (pp. 457–465). Maros: Balai Penelitian Tanaman Serealia.
Soplanit, M. ch. dan R. S. (2012). Pengaruh bokashi ela sagu pada berbagai tingkat kematangan dan pupuk sp-36 terhadap serapan p dan pertumbuhan jagung (Zeal Mays L) pada tanah ultisol. Agrologia, 1(1), 60–68.
Sukari, Dedi, Radian, W. (2022). Pengaruh Trichoderma spp. terhadap Pertumbuhan dan Hasil Berbagai Varietas Padi pada Lahan Sawah Tadah Hujan di Kabupaten Ketapang. Jurnal Pertanian Agros, 24(1), 27–35.
Sumantri, T. dan G. (2003). Pengembangan Trichoderma harzianum. Untuk Pengendalian OPT Pangan dan Hortikultura.
Susiana Purwantisari, A. P. and B. R. (2009). Produksi Biofungisida Berbahan Baku Mikroba Antagonis Indigenous untuk Pengendalian Penyakit Hawar Daun Tanaman Kentang di Provinsi Jateng. Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah, 7(2), 185–200.
Tigahari, Jostefin., Bertje Sumayku, dan M. P. (2020). Penggunaan Pupuk Kompos Aktif Trichoderma Sp dalam Meningkatkan Produksi Tanaman Cabai Rawit (Capsicum Frutescens L.).
Yuanita. (2020). Aplikasi Trichoderma pada Bawang Merah.